NOVA.id - Jika bicara soal meningitis, berarti kita bicara tentang gangguan kesehatan pada otak manusia.
Khususnya peradangan pada meninges atau sistem membran yang melindungi sistem saraf pusat.
Pada dasarnya, otak dilindungi oleh strukturstuktur yang begitu hebat.
Baca Juga: Jangan Lagi Sepelekan Sakit Kepala, Bisa Jadi Tanda Meningitis Seperti yang Diderita Glenn Fredly
Mulai dari kulit kepala, tengkorak, hingga selaput otak.
Fungsinya tentu sebagai pelindung agar organ otak kita tidak mudah terinfeksi.
Nah, meningitis terjadi ketika cairan di sekitar selaput yang melapisi otak tadi terinfeksi.
Baca Juga: Glenn Fredly Ternyata Pernah Ungkapkan Penyakit Kronis yang Dideritanya Sejak 10 Tahun Silam
Umumnya meningitis paling banyak terjadi karena infeksi virus, bakteri, dan jamur.
Namun, ada juga meningitis yang tidak disebabkan oleh infeksi.
Misalnya meningitis karena keganasan kanker atau meningitis karena penyakit autoimun.
“Kalau bicara di Indonesia, paling banyak infeksi karena TB. Kumankuman TBC, itu dari microbacteriumnya. Kalau bakteri itu lebih ke arah bakteri streptococcus, sedangkan virus paling banyak adalah virus herpes. Nah, kalau jamur kita bilangnya cryptococcus yang bisa sebabkan infeksi ke arah meningitis,” ujar dr. Kartika Maharani, SpS, dokter spesialis saraf dan staf medik Departemen Neurologi FKUI.
Lantas, apakah bisa menular?
Menurut dr. Kartika, meningitis tidak menular secara langsung.
Baca Juga: Ini Dia Tanda Penyakit Meningitis yang Menyerang Anak, Orangtua Harus Tahu
Misalnya begini, seseorang yang mengalami meningitis akibat infeksi TBC maka biasanya penyakit itu masuk dari paru terlebih dulu baru ke otak.
Nah, selama pasien itu memiliki penyakit TB paru, maka dia bisa menular dari TB parunya.
Namun, jika ada meningitis TB di otaknya, maka yang di otaknya ini tidak menular.
Baca Juga: Pusat Kebugaran Tempat Menularnya Meningitis?
Jika kita sudah terserang meningitis, pengobatannya akan berlangsung selama berbulan-bulan.
Pada tahap awal, biasanya dokter akan menggali informasi mengenai penyebab meningitis.
Pengecekan ini tidak dilakukan dengan pengambilan darah, melainkan melalui cairan otak.
Baca Juga: Risiko Tertular Makin Tinggi Jika Tinggal Bersama Penderita Meningitis
“Infeksi otak agak sulit karena kita harus ambil langsung dari otaknya. Tapi, ternyata cairan otak kita itu mengalir dari kepala sampai ke punggung. Di saraf tulang belakang kita. Jadi, kita bisa ambil cairan otak itu dari punggung. Kurang lebih sekitar 100 cc cairan otak untuk diperiksa dan bisa dilakukan pengobatan yang tepat pada pasien,” jelas dr. Kartika.
Biasanya pasien akan diobati dengan obat-obatan antibiotik, antivirus, antijamur, dan juga antiradang.
Sedangkan tindakan operasi minim dilakukan, kecuali pada kondisi khusus. Kemungkinan untuk sembuh pun bisa 100 persen jika cepat dideteksi dan tertangani.
Baca Juga: Cegah Meningitis dengan Melakukan Vaksin Meningitis
Karena mencegah lebih baik daripada mengobati, maka terus upayakan untuk hidup bersih dan sehat untuk meminimalisasi infeksi yang memungkinkan kita terserang meningitis.
Mulai dari cuci tangan, pakai masker, dan makan-makanan sehat bergizi.
Selain itu, jauhi perilaku yang memicu penyakit, seperti begadang, telat makan, dan stres untuk menjaga imunitas tetap prima.(*)
Sahabat NOVA punya usaha dan ingin tambah ilmu agar lebih sukses? Atau mungkin sedang butuh penghasilan tambahan dan mau mulai berwirausaha?
Salah satu cara terbaik adalah dengan ikut berbagai pelatihan online di bidang kewirausahaan, seperti program We Learn dari organisasi internasioanl, UN Women.
Program ini gratis, alias tidak dipungut biaya. Tinggal daftar di sini dan siap-siap makin sukses berwirausaha!
Sahabat NOVA, jangan sampai ketinggalan berita dan informasi terbaru dan menarik soal selebriti dan dunia perempuan di Tabloid NOVA, ya.
Dapatkan edisi terbarunya dengan berlangganan, tinggal klik di sini.
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR