NOVA.id - Terkena imbas pandemi corona, film Guru-Guru Gokil terpaksa tunda tanggal rilisnya hingga waktu yang belum ditentukan.
Namun, film perdana Dian Sastro sebagai produser ini kini hadirkan versi audio series untuk memperkenalkan karakternya.
Toh, belum tahu pandemi virus corona kapan akan usai, sederet kegiatan improvisasi dilakukan agar waktu tetap bisa dimaksimalkan.
Baca Juga: Virus Corona Mewabah, Dian Sastrowardoyo Umumkan Penundaan Film Teranyarnya
Begitu pula film drama komedi Guru-Guru Gokil, yang akhirnya menunda jadwal rilis di layar lebar, tapi kini kenalkan diri dengan membuat audio series.
“Sebenarnya kalau di sini yang diperdengarkan karakternya aja. Yang menarik, dari suara itu kita jadi udah tahu karakter pemain seperti apa.
Kayak pengenalan karakter dari audio ini, nanti udah kenal pas nonton filmnya,” terang Shanty Harmayn, sang produser.
Baca Juga: Series Audio Guru-Guru Gokil Siap Tayang di Radio Selama Pandemi Covid-19
Soal karakter, film ini bercerita tentang Taat Pribadi yang diperankan Gading Marten, dan kehidupan guru-guru yang kocak serta tak terduga di SMA Gunung Asri.
Lantas, audio series pun akan berkisah tentang Taat dan para guru yang tidak biasa sebelum kejadian di filmnya.
Lantas, bagaimana proyek ini dikerjakan dari rumah?
Baca Juga: Dian Sastro Lebih Stres Kerja dari Rumah: Kayak Kepalanya Mau Meledak
Sebelum rekaman ada diskusi online untuk skenarionya. Lalu, masing-masing dikirimkan perangkat, reading bersama, dan rekaman satu per-satu.
Proses rekaman, kompak diakui para pelakon, Gading hingga Dian Sastro penuh tantangan, dari teknis hingga non-teknis.
“Hari pertama ada suara mesin, di laptop saya. Saya mau mute enggak bisa. Belum lagi tempat saya dan Gading lagi bangun (rumah).
Baca Juga: Cerita Gading Marten dan Gisella Anastasia yang Kebingungan saat Gempi Minta Punya Adik
Akhirnya kita tungguin. Itu hampir berantem sama keluarga,” ujar Asri Welas yang berlakon sebagai Ibu Indah si Kepala Sekolah.
Meski rumahnya baik-baik saja, Dian tetap harus menjelaskan pada suami dan anak-anaknya bahwa untuk beberapa jam dirinya tak bisa diganggu karena sedang rekaman.
“Lumayan capeklah. Apalagi ngerekam pake handphone sendiri-sendiri. Kita pakai Zoom biar tektoknya natural.
Ketahuannya dari situ, kalau enggak aman, take ulang. Memang secara teknis menarik dan kita belum pernah,” ungkap ibu dua ini berterus terang. (*)
Di masa pandemi ini, Sahabat NOVA mau tambah penghasilan dengan wirausaha? Atau punya usaha dan mau tambah ilmu agar jualan tetap lancar?
Di program WeLearn dari UN Women, ada kelas online “Digital Marketing" GRATIS! Tinggal daftar kelas di sini, pilih waktu dan metode yang diinginkan, lalu ikuti instruksi untuk terima materi pelajarannya. Tambah ilmu, tambah cuan!
Penulis | : | Aghnia Hilya Nizarisda |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR