NOVA.id - Pada Jumat (03/03) lalu, publik dikejutkan dengan kasus pembunuhan bocah berusia 5 tahun oleh remaja berinisial NF (15) di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Dalam kasus pembunuhan viral ini, NF menyimpan jasad korban di dalam lemari pakaian setelah membunuhnya.
Namun, selang beberapa bulan setelah kasus terungkap, polisi menemukan kasus baru dari pembunuhan bocah berusia 5 tahun ini.
Baca Juga: Di Masa Pandemi, Ayo Belajar Digital Marketing Agar Sukses Berwirausaha
Polisi akhirnya menemukan fakta baru yang memicu NF, siswi SMP membunuh bocah di Sawah Besar.
Aksi tersebut ternyata dilakukan NF sebagai pelampiasan setelah mengetahui dirinya hamil karena menjadi korban pemerkosaan tiga orang terdekatnya.
Bahkan, polisi pun berhasil mengungkap beberapa makna dari gambar-gambar yang ditemukan di dalam kamar NF.
Salah satunya gambar remaja perempuan siswi SMP yang terikat.
Siapa sangka, gambar perempuan dengan tali tambang gambaran remaja SMP pelaku pembunuhan bocah di Sawah Besar adalah dirinya sendiri.
NF, siswi SMP yang kini tengah hamil 14 minggu ini ternyata sudah mencurahkan kesedihannya lewat sebuah hambar ilustrasi perempuan terikat.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi Virus Corona, Hewan-Hewan Langka Ini Tiba-Tiba Muncul ke Permukiman Warga
Mirisnya, remaja SMP asal Sawah Besar ini ternyata diperkosa oleh pacarnya yang mengidap kelainan seksual.
Seperti gambar ilustrasi perempuan terikat, ternyata itulah yang dialami oleh NF saat diperkosa pacarnya yang berusia 25 tahun.
Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat mengatakan gambar tersebut adalah kondisi NF diperkosa A, kekasihnya sebanyak tiga kali.
Baca Juga: MUI Terbitkan Fatwa Baru Salat Idul Fitri Boleh di Luar Rumah Asalkan Memenuhi Persyaratan Ini!
"Gambar-gambar yang menunjukkan seorang wanita diikat dengan tali tambang, itu yang dilakukan pacarnya. Jadi pacarnya ada kelainan seksual, perilaku seksual yang menyimpang," kata Harry di Balai Rehabilitasi Anak, Jakarta Timur, Jumat (15/5).
Menurutnya, kasus pencabulan yang membuat NF hamil tak bisa dilepaskan dari ulah tiga pelaku yang mencabulinya.
Total NF mengalami pelecehan seksual oleh tiga orang sebanyak 19 kali.
Yakni A sebanyak tiga kali, F yang merupakan sepupu dari ibu tiri NF empat kali, dan R, cucu dari kakak ibu tiri sebanyak sembilan kali.
"Pacarnya punya kelainan seksual, diikat, dikasih lilin. Jadi apa yang dialami NF ini proses panjang. Waktu membunuh itu kepikiran hamil dan memperkosa dia, jadi pelampiasan," ujarnya.
Harry meminta semua pihak tak lantas menyudutkan tindakan pembunuhan NF, karena di satu sisi NF jadi korban pencabulan dan kekerasan fisik.
Secara hukum NF terlibat empat kasus hukum, sebagai pelaku dalam kasus pembunuhan APA, dan sebagai korban tiga kasus percabulan.
"Apa yang diselidiki pihak kepolisian, ini berhubungan dengan apa yang dialami.
Ada korelasi antara kejadian yang dialami NF sebagai korban dengan perbuatannya sebagai pelaku," tuturnya.
Dua bulan menjalani rehabilitasi, kondisi NF kini sudah mulai membaik.
Harry Hikmat menyebut, kondisi NF kini lebih baik dari sebelumnya.
"Saat ini, kondisi NF sudah menunjukkan perubahan kearah yang lebih baik, secara fisik, psikis, sosial, dan spiritual," kata Harry, dalam keterangan resminya.
Sejalan dengan hal tersebut, pekerja sosial dan psikolog, Handayani, telah melakukan beberapa terapi kepada NF.
Dari hasil terapi yang dilakukan Handayani, kata Harry, fisik NF pun tampak sehat.
"Kondisi fisiknya tampak sehat dan sudah mampu menjaga kebersihan diri," kata Harry.
Baca Juga: Tanpa Disadari, 5 Kebiasaan Masyarakat Berubah Selama Pandemi Covid-19
Secara sosial, lanjutnya, NF mulai terbuka dengan petugas untuk menceritakan permasalahannya dan merasa nyaman berada di balai anak milik Kemensos RI.
Dikatakan Harry, NF bahkan meminta Handayani tetap berada di Balai Anak Jakarta.
"NF meminta Handayani terus menemaninya sampai anaknya lahir," kata Harry.
Di Balai Anak Handayani, NF mendapatkan layanan rehabilitasi sosial sambil menunggu proses peradilan.
Harry berharap agar insiden yang terjadi pada NF tak terulang.
"Saya berharap tidak semata-mata membahas kasus NF, tapi lebih jauh kepada mendiskusikan upaya pencegahan meningkatkatnya masalah anak berhadapan dengan hukum (ABH),” tutur Harry.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunmataram.com dengan judul Gambar Gadis Terikat Siswi Bunuh Bocah adalah Dirinya yang Diperkosa Pacar dengan Kelainan Seksual
Di masa pandemi ini, Sahabat NOVA mau tambah penghasilan dengan wirausaha? Atau punya usaha dan mau tambah ilmu agar jualan tetap lancar?
Di program WeLearn dari UN Women, ada kelas online “Digital Marketing" GRATIS! Tinggal daftar kelas di sini, pilih waktu dan metode yang diinginkan, lalu ikuti instruksi untuk terima materi pelajarannya. Tambah ilmu, tambah cuan!
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR