Metode ini sebenarnya jarang digunakan di Amerika Serikat, bahkan telah ditentang American Association for Bronchology and Intervensional Pulmonology kecuali untuk kasus-kasus ekstrem.
Tetapi para peneliti di China mengatakan keakuratan dari tes BAL lebih tinggi daripada swab tes dan rapid tes.
Tes BAL dapat mendeteksi virus hingga lebih dari 90%, dibandingkan swab yang 60% dan 30% untuk rapid test.
Melalui tes ini, pasien pria 34 tahun itu dinyatakan positif corona atau Covid-19, kemudian dirawat selama 9 hari di rumah sakit.
"Melalui panggilan telepon lanjutan, pasien melaporkan bahwa batuk dan mialgia-nya perlahan sembuh, dan demamnya tidak lebih tinggi dari 37,8 derajat Celcius." ujar peneliti.
Dengan adanya gejala langka dari pasien ini, menambah misteri dari virus corona yang pernah terjadi.
Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.
Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.
KOMENTAR