NOVA.id - Brand populer Victoria's Secret terpaksa menutup 250 tokonya di Amerika Serikat.
Tahun ini, Victoria's Secret pun tidak melaksanakan event fashion show tahunan.
Kejatuhan ini pun nampaknya tidak akan bisa pulih dalam beberapa bulan ke depan.
Berbagai bisnis besar turut merasakan dampak wabah Covid-19.
Apalagi di Amerika Serikat, virus corona telah menelan puluhan ribu korban jiwa.
Hal ini menjadikan situasi di Negara Paman Sam itu sangat genting.
Sebenarnya brand ini sudah mengalami kesulitan sebelum pandemi menghantam.
Brand ini kesulitan untuk memperoleh keuntungan yang besar.
"Menutup 250 toko adalah masalah yang besar," ucap CEO Sementara Victoria's Secret, Stuart Burgdoefer.
Penutupan toko ini kabarnya akan terus berlanjut selama beberapa tahun ke depan.
Namun, Burgdoefere berharap toko-toko lain (yang tidak ditutup) bisa buka kembali pada bulan Juli.
Perusahaan pun tengah berusaha memperbaiki penjualan melalui online.
Berbeda dengan Victoria's Secret yang mengalami kesulitan, brand saudaranya, Bath & Body Works justru mengalami peningkatan penjualan.
CNN mengabarkan bahwa brand tersebut mengalami peningkatan penjualan sebesar 85%.
Oleh karena itu, BBW masih bisa bertahan menghadapi pandemi ini untuk beberapa waktu ke depan.(*)
KOMENTAR