Menurut Dr. Muhammad Atoillah Isfandiari dr., M.Kes, pakar epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair Surabaya, hal ini terjadi saat kasus virus corona secara grafik kondisinya sudah melandai.
“Sebenarnya enggak baru-baru banget, hal ini sudah dilakukan (sebagian orang) tapi enggak rutin. Tapi sekarang dilakukan sebagai sebuah kerutinan, yang kita pahami sebagai healthy lifestyle,” kata Atoillah kepada NOVA melalui sambungan telepon, Minggu (10/5).
Harus diakui, pandemi virus corona yang terjadi saat ini memunculkan kebiasaan baru. Terutama sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan presiden awal Maret 2020.
Untuk menghentikan penyebaran virus, kita diminta untuk bekerja dari rumah (work from home), sekolah dari rumah (school from home), dan beribadah juga dari rumah.
Aturan social distancing yang disusul dengan physical distancing di tempat-tempat umum, termasuk transportasi publik, digalakkan.
Bahkan diresmikan melalui aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Baca Juga: Jadi The New Normal, Ini Cara Adaptasi dengan Kondisi Setelah Pandemi
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Yunus |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR