HDI telah melakukan uji klinis terhadap Propoelix® sebanyak empat kali yaitu, dua kali di RSUP Persahabatan dan RSPAD Gatot Soebroto terhadap pasien DBD yang terbukti dapat meningkatkan kadar trombosit, memperpendek masa inap pasien, dan menurunkan kadar TNF (inflammatory marker).
Uji klinis lainnya di RSUD Sungailiat dan RSUD Dr. Soetomo sebagai terapi tambahan penderita HIV/AIDS yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan mengalami peningkatan nilai CD4 selama 1-3 bulan konsumsi.
Selain uji klinis yang dilakukan oleh tim dokter RSPAD Gatot Soebroto, tim riset HDI juga meneliti manfaat propolis yang berasal dari lebah itu.
Chief Medical Consultant HDI dr. Ivan Hoesada, M. BioMed menjelaskan lebih jauh mengenai manfaat Propoelix®.
“Hasilnya nilai Oxygen Radical Absorbance Capacity (ORAC) sebesar 21.921. Ini membuktikan bahwa Propoelix® memiliki antioksidan yang luar biasa, dan bermanfaat sebagai immunity booster, meningkatkan daya tahan tubuh. Virus Corona kan menyerang tubuh yang imunitasnya lemah. Kita sudah melihat patogenesis bagaimana virus menyerang DNA dan RNA tubuh, Propoelix® mampu melawan proses oksidasi yang merugikan, menghambat peradangan dan antiinflamasi," papar dr. Ivan.
Dari kolaborasi dengan Kemenkes RI awal Maret lalu (04/03), penyaluran Propoelix® untuk 188 WNI berstatus ODP dari kapal pesiar World Dream yang dikarantina di Pulau Sebaru membuahkan hasil sangat menggembirakan.
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR