NOVA.id - Masih banyak yang bilang kalau papan seluncur panjang merupakan salah satu olahraga ekstrem yang masih “pantang” ditekuni perempuan.
Bukan apa-apa, sebab kalau sudah main, kita harus siap memiliki bekas luka di sekujur tubuh. Ya, karena olahraga ini punya risiko terjatuh yang tinggi.
Tapi buat Jessica Putri Sibarani, bekas luka akibat jatuh main longboard itu boleh jadi enggak terlalu dipikirkan.
Baca Juga: Keren! Cucu Pertama Menteri Luhut Pandjaitan, Faye Simanjuntak Peduli Hak Anak Sejak Usia 11 Tahun
Apalagi prestasinya di olahraga papan seluncur panjang itu boleh dibilang cukup lumayan, karena berhasil meraih Best Score di ajang SEA Games 2019 lalu di Filipina.
Meski bukan jadi juara pertama, pencapaian itu tak pernah dibayangkan Jessica sebelumnya.
Apalagi mengingat masih banyak orang memandang sebelah mata kemampuannya, hanya karena dia perempuan.
Padahal prestasi itu bukan hal mudah untuk dilalui bagi perempuan kelahiran Jakarta, 26 Februari 1988 tersebut.
“Aku biasanya diam dan nunjukin saja kemampuan aku di arena. Mereka yang merendahkan aku, itu belum pernah lihat aku main. Pas sudah lihat, biasanya mereka jadi mengerti kemampuan aku,” jelas Jessica lugas.
Layaknya pemain longboard pada umumnya, Jessica juga sudah cukup menguasai banyak trik di arena, yang berhasil ditaklukannya agar tak selalu diremehkan orang lain.
Namun sebenarnya, kenapa ya perempuan berwajah manis ini mau main papan seluncur panjang?
Baca Juga: Ditanya Durasi tentang Hubungan Intimnya, Ussy Sulistiawaty dan Andhika Pratama Malu-Malu Menjawab
Patah Hati
Kisah Jessica menyukai longboard bermula pada tahun 2011.
Ketika itu dia masih duduk di bangku kuliah tingkat S1 Jurusan Broadcasting, STIKOM Interstudi 2007.
Saat itu Jessica sedang mengalami patah hati berat. Maklum saja, dia dan mantan kekasih memang sering bermain skateboard sebelum akhirnya putus.
Baca Juga: Berkat Mendiang BJ Habibie, Esther Gayatri Saleh Bisa Jadi Pilot Uji Perempuan Pertama di Dunia
Luka hatinya pun begitu dalam, Jessica berusaha mencari olahraga lainnya.
“Waktu putus, aku cuma mau mencari hal-hal positif saja. Terus, aku browsing, ketemu deh, longboard. Ya udah sejak itu aku mulai dalamin, aku kan sudah punya dasar dari skateboard. Dasarnya sama dengan longboard,” jelas Jessica,
Tahun itu juga, perempuan berambut panjang ini bergabung dengan komunitas Longboard Girls Crew Indonesia, yang mengantarkannya meraih beragam penghargaan nasional dan dunia.
Baca Juga: Berkat Mendiang BJ Habibie, Esther Gayatri Saleh Bisa Jadi Pilot Uji Perempuan Pertama di Dunia
Jalannya tidak mulus, karena sang ayah sempat tak mengizinkan putrinya itu main papan seluncur. Di mata ayahnya, olahraga itu bukan untuk perempuan.
Kata Jessica, “Ayah sering bilang, ini kamu perempuan atau bukan? Pulang selalu ada koreng (bekas luka). Tapi, setelah aku ikut banyak kompetisi, jadinya beliau paham dan sudah dukung aku sekarang.”
Baca Juga: Berkat Mendiang BJ Habibie, Esther Gayatri Saleh Bisa Jadi Pilot Uji Perempuan Pertama di Dunia
Makeup Artist
Meskipun olahraga yang digelutinya terkesan macho, tapi tak membuat Jessica lupa dengan sisi femininnya.
Ya, siapa sangka, di balik papan seluncur panjang, Jessica adalah seorang makeup artist.
“Aku memang suka dengan makeup. Mulanya, aku rias adikku yang jadi model. Terus, jadi rias pengantin. Sekarang sudah jadi pekerjaan aku sehari-hari jadi MUA. Semua yang dengar pekerjaan aku, pasti kaget” jelas Jessica tersenyum.
Baca Juga: Berkat Mendiang BJ Habibie, Esther Gayatri Saleh Bisa Jadi Pilot Uji Perempuan Pertama di Dunia
Beberapa orang yang ditemui Jessica memang tak percaya dengan kemampuannya merias, apalagi saat melihat banyak luka di tubuhnya. Mereka baru memahani luka di tubuh Jessica saat tahu hobinya tersebut.
Namun, peraih juara satu di Women Division Longboard Festival 2014 ini, bisa menyeimbangi makeup dan longboard dengan maksimal.
Jadi sepulang kerja dari merias, Jessica sebisa mungkin melakukan pelatihan bersama komunitas pada malam hari di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta.
Baca Juga: Pintar Atur Uang ala Enzy Storia, Bikin Pos Sesuai Kebutuhan
Kegiatan itu dilakukannya seminggu sekali, meski hanya untuk mengasah kemampuannya saja.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR