NOVA.id - Biaya hidup makin tinggi, ada kebutuhan pokok keluarga yang harus dipenuhi, biaya sekolah anak enggak sedikit, eh, masih ditambah ada cicilan rumah dan mobil.
Mungkin ini yang dihadapi sebagian besar dari kita.
Lalu, bagaimana bila ditambah ada tanggungan biaya untuk orangtua dan mertua?
Apalagi, mereka punya utang!
Lalu semua bertumpu pada keluarga kita dan saling tarik-menarik.
Duh, pusing! Jika begini kondisinya, maka Sahabat NOVA termasuk generasi sandwich.
Baca Juga: Agar Tak Rugi, Ini Tips Pintar Atur Uang dalam Mulai Bisnis Bersama Pasangan
Ya, sebuah istilah untuk seseorang yang menghadapi situasi mesti menyokong keuangan untuk generasi di bawahnya, yaitu anak-anak dan generasi di atasnya, yaitu orangtua.
Dinamakan demikian karena mirip dengan roti sandwich, di mana posisi kita ada di tengah, diapit roti atas dan bawah.
Nah, biasanya yang sering jadi masalah bagi generasi sandwich adalah masih turut membantu finansial orangtua.
Baca Juga: Ini Dia Tiga Hasil Financial Check Up, di Mana Posisi Keuangan Kita?
Kadang bukan hanya orangtua kita saja, tapi juga orangtua pasangan.
Maka, tak jarang konflik terjadi karena komunikasi dengan pasangan tak berjalan baik dan pasangan tak pandai membagi porsi keuangan.
Menurut Erlina Juwita, MM, CFP, QWP., senior consultant OneShildt Financial dan Founder Cerdas Keuangan, kita bisa membuat porsi 5-10 persen dari pendapatan untuk orangtua, baik itu orangtua kita sendiri atau pasangan.
Baca Juga: Pintar Atur Uang agar Gaji Tak Terasa Kurang Terus, Lakukan Ini
Anggaran ini bisa kita bagi dua dan porsinya fleksibel mengikuti kondisi kemapanan ekonomi orangtua.
Tentu, persentase ini tidak saklek untuk ditaati, karena kita perlu menyesuaikan dengan penghasilan, ketersediaan dana darurat, serta tanggungan utang.
Ya, kalau ada dana bagus, tapi jika cash flow tidak memungkinkan untuk mengalirkan dana kepada orangtua, maka tidak perlu dipaksakan.
Baca Juga: Pintar Atur Uang: 6 Kunci agar Masalah Keuangan Tak Picu Keretakan Rumah Tangga
Ada cara non-finansial yang masih bisa kita lakukan.
“Ada suatu hal yang menarik, bahwa salah satu cara kita menjadi sandwich generation yang bisa bertahan dan bahkan jadi lebih baik dari generasi sebelumnya, yakni mempunyai komitmen untuk mencari cara lain selain kita hanya memberikan uang,” ungkap Erlina.
Misalnya dengan menyediakan fasilitas yang sudah kita punya untuk dibagi bersama orangtua, membantu orangtua mengola keuangan, memberi perhatian dan waktu untuk mereka sharing, memberikan solusi, hingga membuka peluang networking bagi orangtua.
“Jangan sekali-kali mencampuradukkan bahwa sayang itu sama dengan kita memberikan uang. Karena sebenarnya cinta sama ngasih uang itu beda. Jadi enggak memberi uang itu bukan berarti kita enggak cinta, lho,” tegas Erlina.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR