NOVA.id – Hingga kini, jumlah pasien positif covid-19 masih terus meningkat.
Berbagai upaya telah dan terus dijalankan oleh pemerintah serta beragam instansi untuk menanggulangi efek langsung maupun tak langsung pandemi ini.
Hampir semua sektor usaha terdampak, terlebih rumah sakit yang harus menangani langsung pasien positif covid-19.
Selain berjuang untuk menyembuhkan pasien, tenaga medis juga harus berjuang melindungi dirinya agar tidak terpapar virus tersebut.
Aquaproof sebagai pelopor cat pelapis anti bocor di Indonesia turut prihatin terhadap kondisi pandemi yang terjadi di Indonesia saat ini.
Aquaproof mengapresiasi tenaga medis Indonesia yang sudah mendedikasikan tenaga dan waktunya tanpa kenal lelah dalam menangani pasien covid-19.
Dari awal masa Covid-19, masih banyak rumah sakit yang kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) sehingga sangat berisiko bagi tenaga medis dan keluarga yang menunggu mereka di rumah.
Sebagai wujud kepedulian, Aquaproof melalui CO-HOPE pada Selasa, (02/06) mendonasikan APD ke RS Zahirah dan RS Jantung Jakarta.
Perlengkapan yang diberikan berupa masker N95, surgical mask, nurse cap, gloves dan coverall hazmat.
Donasi ini bermula dari campaign digital #35thnAquaproofMelindungi, di mana setiap peserta yang berpartisipasi di dalamnya telah turut serta mendonasikan APD kepada tenaga medis Indonesia.
“Covid-19 tidak bisa ditangani oleh kalangan tertentu saja, melainkan kita harus saling bergerak bekerja sama untuk memerangi penyebaran virus ini,” ujar Antony Kostka, GM Commerce PT Adhi Cakra Utama Mulia.
Hasil yang didapatkan dari campaign digital ini selain menghibur audience untuk mengisi waktu #DirumahAja, juga membangun kepedulian terhadap orang-orang yang membutuhkan bantuan atas Covid-19.
“Semoga kegiatan positif ini dapat terus berlanjut dan lebih menggerakkan generasi muda yang aktif digital,” pungkasnya.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR