NOVA.id – Tahun Ajaran Baru 2020 sudah dipastikan dimulai bulan Juli nanti.
Pemerinta sudah memastikan sebagian besar siswa akan melewatinya dengan proses belajar dari rumah (BDR).
Kita sebagai orangtua pun dituntut bisa menemani anak BDR, agar bisa pintar bersama tanpa tersiksa.
Namun, sebagian besar di antara kita mungkin ada yang panik, bingung, atau bisa jadi banyak juga yang stres menghadapi anak BDR.
Ya karena merasa enggak siap menemani anak yang diharuskan BDR.
Kita harus berbagi waktu dengan urusan rumah yang lain, belum lagi mengendalikan anak agar tetap fokus belajar.
Tentu itu bukan pekerjaan yang mudah, mengingat perjalanan BDR anak yang dilakukan sejak 19 Maret 2020 lalu masih panjang.
Demi terus menekan laju penyebaran virus corona di Indonesia, pemerintah sudah memutuskan bahwa pada Tahun Ajaran Baru 2020 nanti sebagian besar murid masih menjalani BDR.
Pada satu sisi, kebijakan ini tentu disambut positif. Karena kita sebagai orangtua pun ragu mengizinkan anak ke sekolah dalam situasi seperti ini.
Baca Juga: Jaga Semangat Anak Belajar di Rumah Saat Berpuasa, Buat Jadwal Harian Seperti Ini
Tapi di sisi lain, kita merasa tak siap.
Pengamat pendidikan Indra Charismiadji menyebut kebijakan itu hanya melayani 6 persen siswa yang bersiap melakukan sekolah tatap muka.
Sementara 94 persen lainnya masih harus BDR.
Padahal kata Indra, masih banyak masalah yang belum tuntas dalam pelaksanaan BDR, mulai dari sinyal internet, kekurangan gadget, tak ada kuota, maupun kesiapan guru dan orangtua.
“Harusnya kebijakannya lebih berat pada yang 94 persen, agar proses belajar lebih efektif meski tidak tatap muka,” tambah Indra.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store (*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Yunus |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR