Swaminathan mengatakan para ilmuwan saat ini sedang menganalisis 40.000 sekuens dari virus corona baru, SARS-CoV-2 dan sementara semua virus tersebut bermutasi.
Sejauh ini, mutasi virus yang terjadi tidak kurang dari influenza dan belum bermutasi hingga mengubah tingkat keparahan penyakit atau respon kekebalan tubuh.
Di tengah harapan untuk memaksimalkan upaya pengembangan vaksin virus corona, WHO juga telah memutuskan untuk menghentikan uji coba terhadap hidroksiklorokuin atau obat anti malaria sebagai obat bagi pasien Covid-19.
Sebelumnya, sejumlah rumah sakit di Amerika Serikat dan beberapa negara mulai menggunakan obat anti malaria sebagai terapi pengobatan pasien Covid-19.
Namun, sejumlah bukti telah banyak menunjukkan efek samping yang buruk dari penggunaan obat ini, yang mana tidak berpengaruh pada tingkat kematian akibat penyakit ini.
Obat malaria dan rheumatoid arthritis telah berusia puluhan tahun, hidroksiklorokuin juga telah menjadi pusat kontroversi politik dan ilmiah.
KOMENTAR