NOVA.id - Setelah lebih dari sepuluh tahun hidup bersama, Christian Sugiono tiba-tiba memamerkan surat-surat cinta yang dia dapat saat masih berpacaran dengan Titi Kamal.
Kenangan berharga itu disimpan apik dalam kotak kecil, hingga kertas dan tintanya saja tak pudar.
Padahal, di salah satu surat tertulis jelas tanggal pengirimanya, 18-10-1999.
Katanya surat itu dikirim saat keduanya menjalani long distance relationship (LDR) Indonesia-Jerman.
Saat itu, Titi memang rajin mengirimkan surat dengan kertas yang unik dan tulisan yang meliuk-liuk ala anak remaja 1990-an.
Titi yang kala itu merasa gaul dengan “bahasa dangdut”-nya, selalu menceritakan dan meluapkan kerinduannya pada lelaki yang kini sudah mendampinginya selama 11 tahun itu lewat surat tersebut.
Saat berbincang dengan NOVA melalui sambungan telepon, ibu dua anak ini bilang, “Dulu tuh senang aja kalau pakai surat-suratan, kayaknya lebih berkesan dan ada kenangannya dibanding yang lainnya.”
Bayangkan saja, LDR di zaman serba canggih seperti sekarang saja, kayaknya selalu terasa kurang dan terus dilanda kerinduan, meski gampang bertemu secara virtual.
Apalagi dulu, jangankan bertatap muka lewat layar, mau dengar suaranya saja, mahal.
“Memang seru aja (kirim surat, red.) pakai perangko dikirim ke Jerman, kayaknya mungkin lebih murah daripada kita harus telepon. Kalau enggak salah, dulu biaya telepon sekitar Rp10.000-Rp20.000," ucap Titi.
Tian yang saat itu masih pelajar tentu saja merasa biaya tersebut mahal. Buat makan sehari-hari saja mikir dua kali, apalagi untuk menelepon pacar.
"Untuk aku dan Tian yang masih pelajar lumayan mahal, kan, kecuali pakai calling card (fasilitas kartu telepon murah antarnegara, red.) ha-ha-ha. Kalau mau video call pakai Net Meeting, harus naik angkot dulu ke warnet malam-malam,” sambungnya.
Namun siapa sangka, jika ternyata perjuangan yang harus dilalui keduanya untuk bertatap muka itu berbuah manis dan langgeng hingga sekarang.
Ya, walaupun di lima tahun pertama menjalin hubungan terasa berat, hingga membuat Titi gampang mengucapkan kata putus tanpa pikir panjang.
“Pacaran satu tahun pertama sampai tahun kelima itu udah kayak ombak di dreamland kali ya, heboh, ha-ha-ha,” ungkap Titi.
Beruntung, Tian sabar dan jarang menggubris kekesalan perempuan yang pertama kali dilihatnya dari majalah Kawanku ini.
Toh, akhirnya Titi selalu melunak dan tetap kembali pada lelaki yang dia sayangi sejak 22 tahun silam.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Siti Sarah Nurhayati |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR