NOVA.id - Jamur enoki belakangan ini menjadi primadona dipasaran.
Jamur yang berasal dari Korea Selatan ini, baru-baru ini banyak diburu.
Tak heran jika kabar mengenai wabah Listeria akibat jamur enoki cukup mengejutkan.
Baca Juga: Viral Jamur Enoki Sebabkan Wabah Listeria, Ini Cara Aman Penyajiannya dari Ahli Gizi
Dilansir dari BangkaPos.com, Amerika Serikat, Australia, dan Kanada sudah mengonfirmasi adanya kejadian luar biasa munculnya wabah Listeria.
Pada Maret hingga April 2020, sejumlah warga di negara tersebut mengonsumsi jamur enoki (Flamulina velutipes) yang tercemar bakteri Listeria monocytogenes.
Produk jamur enoki tersebut merupakan produksi perusahaan pangan Sun Hong Foods dan Green Co, LTD asal Korea Selatan.
Baca Juga: Bahaya Mengincar! Jamur Enoki Mendadak Dikaitkan dengan Munculnya Wabah Listeria, Ada Apa?
Pada kasus di AS sendiri sudah menyebabkan empat orang meninggal dunia dan 30 orang lainnya dirawat di rumah sakit.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) pun telah menarik jamur enoki, produk perusahaan itu dari pasaran.
Sementara Kementerian Pertanian Republik Indonesia sendiri telah melakukan langkah-langkah pemusnahan jamur enoki impor dari Korea Selatan yang beredar di pasaran.
Akan tetapi, sebenarnya apa itu jamur enoki dan bakteri Listeria monocytogenes pengkontaminasinya?
Menurut peneliti mikrobiologi Pusat Penelitian Biologi LIPI Iwan Saskiawan, kemungkinan kontaminasi bakteri Listeria monocytogenes terjadi saat proses pengepakan jamur enoki atau pada waktu penyimpanan sebelum siap dikonsumsi.
“Bakteri Listeria monocytogenes adalah jenis bakteri patogen yang banyak mencemari produk olahan berbahan dasar susu dan turunannya seperti keju, es krim, dan yoghurt,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (26/06).
Baca Juga: Dijamin Tak Buluk, Begini Cara Membuat Roti Tawar Tetap Lembut Meski Lewat Tanggal Kadaluwarsa
Iwan mengatakan, penelitian terkini juga menunjukkan bakteri ini dapat mengkontaminasi daging mentah dan sayuran.
“Penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini disebut dengan listeriosis yang ditandai dengan gejala demam tinggi, sakit kepala, pegal, mual, sakit perut dan diare,” imbuh Iwan.
Sebagai bakteri patogen atau parasit, Listeria monocytogenes memang berbahaya dan perlu pencegahan secara total untuk menghindari kontaminasi.
Baca Juga: Nikmatnya Bakwan Jamur Bumbu Kari yang Bisa Jadi Pelengkap Menu yang Gugah Selera
Upaya ini bisa dilakukan melalui pencucian yang sempurna dengan air mengalir, serta pengolahan melalui pemanasan dan penyimpanan dengan benar, sehingga jamur enoki dapat aman saat dikonsumsi.
"Karena bakteri ini juga akan mati pada suhu 75 derajat celsius,” kata Iwan.
Kandungan nutrisi jamur enoki
Terlepas dari bakteri Listeria monocytogenes, jamur enoki sebenarnya mengandung nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Baca Juga: Resep Sup Sosis Jamur Tomat Nikmat, Bikin Sarapan Jadi Lebih Semangat
Jamur ini masuk dalam jenis jamur pangan dan populer sebagai campuran sayur pada makanan oriental seperti shabu-shabu, tempura, atau sukiyaki.
Iwan menjelaskan, dari hasil penelitian rata-rata jamur pangan mengandung 19-35 persen protein lebih tinggi jika dibandingkan dengan beras yang sebesar 7,38 persen, maupun gandum yang sebesar 13,2 persen.
“Asam amino esensial yang terdapat pada jamur, ada sekitar sembilan jenis dari 20 asam amino yang dikenal. Selain itu 72 persen lemaknya termasuk jenis lemak tidak jenuh,” jelasnya.
Baca Juga: Viral Jamur Enoki Sebabkan Wabah Listeria, Ini Cara Aman Penyajiannya dari Ahli Gizi
Selain itu, jamur enoki juga kaya akan vitamin, antara lain B1 (thiamine), B2 (riboflavin), niasin dan biotin.
Tak hanya mengandung elemen mikro, jamur ini juga mengandung berbagai jenis mineral, antara lain kalium, fosfor, kalsium, natrium, magnesium, selenium dan tembaga.
“Jumlah kandungan seratnya yang berkisar antara 7,4-24,6 persen, sehingga sangat baik untuk pencernaan. Jamur enoki juga mempunyai kandungan kalori yang sangat rendah, sehingga cocok bagi pelaku diet,” paparnya.
Baca Juga: Bahaya Mengincar! Jamur Enoki Mendadak Dikaitkan dengan Munculnya Wabah Listeria, Ada Apa?
Iwan menambahkan, dikutip dari Tang et. al. (2016), jamur enoki juga mengandung senyawa bioaktif yang dapat berfungsi sebagai senyawa antitumor, antikanker, antihipertensi, antikolesterol, dan bersifat sebagai imunomodulator.
Jamur enoki sendiri tumbuh pada suhu 23-27 derajat celsius pada fase vegetatif atau pertumbuhan miselium dan pada suhu 13-18 derajat celsius di fase generatif atau saat pembentukan tubuh buah.
“Sampai saat ini jamur enoki belum dibudidayakan di Indonesia. Selama ini jamur enoki yang dikonsumsi di Indonesia adalah impor dari Korea Selatan,” pungkas Iwan.
Baca Juga: Nikmatnya Bakwan Jamur Bumbu Kari yang Bisa Jadi Pelengkap Menu yang Gugah Selera
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Bangkapos.com |
Penulis | : | Nadia Fairuz Ikbar |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR