NOVA.id - “Aku baru banget balik dari rumah sakit. Capek, habis pakai APD 12 jam, enggak makan, enggak ke belakang, pasienku meninggal."
"Aku enggak punya tenaga untuk berantem,” ucap Laura Basuki sambil menangis pada Reza Rahadian saat melangsungkan panggilan video.
Reza tiba-tiba bergeming hingga panggilan video tersebut berakhir.
Air mukanya berubah jadi murung dan kebingungan, sebab Laura Basuki yang dirindukannya tak kunjung pulang ke rumah karena harus berjuang melawan pandemi Covid-19 di rumah sakit hingga terpaksa mengontrak dan berjauhan dengan Reza.
Perasaan aneh lantas berkecamuk dalam diri masing-masing.
Merindukan satu sama lain, tetapi jarak yang bisa ditempuh dengan kendaraan roda empat, tetap tak bisa dilalui.
Baca Juga: Lebaran di Perantauan, Reza Rahadian Bagikan Tips Obati Rindu Saat Pandemi Corona
Sebab keadaanlah yang memaksa mereka harus mengalah pada pertemuan.
Untungnya semua itu tak benar-benar nyata dirasakan Laura dan Reza, sebab cerita tersebut dimainkan saat peraih Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam ajang Festival Film Indonesia (2014) ini berperan sebagai Kamila Zara (seorang dokter di rumah sakit).
Dan Reza Rahadian sebagai Saka dalam mini series terbarunya, Sementara Selamanya.
“Aku bisa ngerasain, gimana beratnya jadi dokter yang menangani kasus yang membludak ini."
"Tapi aku enggak kebayang sih kalau beneran ada di kondisi tersebut. Enggak bisa pulang, setiap hari lihat kematian pasien sendiri,” tutur Laura sambil bergidik saat berbincang dengan NOVA mengenai miniseries terbarunya ini.
Hilang Harapan
Laura sadar betul, rasanya dia tak akan bertahan di tengah kondisi demikian. Harus berjauhan dengan orang yang disayang, tanpa tahu kapan keadaan bisa kembali normal.
“Aku related banget kalau kelewat kangen tuh akhirnya stres, bisa berantem, bisa manis lagi. Pokoknya naik turun hubungannya."
"Emang itu yang terjadi ketika aku LDR-an (dengan Leo Sandjaja, suami Laura),” jelas perempuan yang memulai debutnya di film Gara-gara Bola (2018) ini.
Berbeda dengan Zara yang disibukkan dengan pasien yang terus berdatangan, Perempuan berusia 32 tahun ini mengaku sempat pesimis dan kehilangan harapan di tengah kondisi ini karena berbulan-bulan tak memiliki kesibukan.
Apalagi dunia seni peran benar-benar “mati” di awal pandemi.
“Semua film-filmku project-nya mundur, semua bioskop tutup, enggak tau sampai kapan, kayaknya produser akan kesulitan kalau syuting dalam waktu dekat karena enggak ada demand-nya juga."
"Aku pikir, wah sudah kelar nih tahun ini (enggak bisa syuting, red.),” ucapnya.
Terlebih, pemain film Susi Susanti: Love All (2019) ini bilang, “Aku enggak punya bakat lagi selain akting.”
Namun, mendadak Reza Rahadian yang juga menjadi sutradara dalam miniseries ini, datang bawa harapan.
Hingga membuatnya sadar bahwa kondisi ini tak bisa menghalangi industri seni peran untuk tetap berkarya.
Keren!
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Siti Sarah Nurhayati |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR