Sara juga mengambil peribahasa Jawa Kuno yakni 'Kowe ra iso mlayu saka kesalahan Ajining diri ana ing lathi' di dalam liriknya.
Peribahasa itu berarti ‘kamu tidak bisa lari dari kesalahan’ (kowe ora iso mlayu saka kesalahan), dan ‘harga diri terletak pada ucapan’(Ajining diri ana ing lathi).
“Jadi kenapa aku masukin lirik bahasa Jawa dan pakai peribahasa Jawa, saya memosisikan diri sebagai korban. Pasangan saya suka nyakitin dan melakukan kekerasan ke saya. Itu ibaratnya sumpah serapah saya. Jadi enggak melulu soal cinta, ada pesan moralnya juga," jelas Sara.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR