NOVA.id - Dalam lima tahun belakangan ini, kesenjangan generasi alias generation gap menjadi topik yang banyak dibincangkan di dunia kerja.
Menanggapi hal itu, duo praktisi komunikasi, Erwin Parengkuan dan Becky Tumewu langsung ikut mengulasnya.
Mereka mengulasnya lewat buku terbaru yang diberi judul Generation Gap(less).
Baca Juga: Rekomendasi Playlist Lagu Kekinian Chill dan Enak Didengar di Resso
Dalam Virtual Book Launch & Discussion yang diselenggarakan penerbit Gramedia Pustaka Utama dan TALKinc pada Selasa (14/07), Erwin dan Becky memberikan wawasan lebih banyak mengenai tantangan antargenerasi saat ini.
“Dahulu hanya ada dua-tiga generasi dalam sebuah organisasi. Semua orang di dalamnya cenderung tidak memiliki pembanding dan yang mereka lakukan adalah mengikuti jejak pendahulu mereka. Perbedaan pun menjadi tidak terlalu terasa,” tutur Erwin, seperti dikutip dari dalam buku.
“Masalah baru muncul kini, ketika dalam satu perusahaan bisa terdapat empat sampai lima generasi berbeda. Industri 4.0 yang kian maju dan berkembang, juga serbuan teknologi yang bergerak cepat, menambah segala keruwetan ini. Bila tidak segera diantisipasi oleh para pemimpin di puncak manajemen, bahaya besar akan mengancam keberlangsungan usaha,” tambahnya.
Erwin dan Becky kemudian memetakan hal-hal yang mereka temui dan pelajari menjadi lima bab dalam buku Generation Gap(less).
Baca Juga: Jadi Sejoli Makan Sushi, Kecap Asin Ternyata Punya Bahaya Serius jika Dikonsumsi Berlebihan!
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR