NOVA.id - Pasca mengunggah potongan rambut baru, aktris Feby Febiola mengunggah foto bersama suami dengan rambut sama-sama bondol.
Dalam unggahan itu Feby juga berterimakasih pada sang suami yang sengaja memangkas rambutnya biar kompak dengan sang istri.
Pasalnya, bukan tanpa alasan Feby tiba-tiba memotong rambutnya jadi cepak. Hal itu rupanya karena efek kemoterapi yang dilakukannya.
"Dari dulu suka berandai andai kalau punya rambut bondol kayak gini, akhirnya kesampaian juga. Kayaknya cewek botak itu keren dan berkarakter.
Jadi ceritanya aku harus melewati 6 kali sesi kemoterapi. Udah mulai rontok-rontok (rambutnya, red.), sekalian aja dibondol," tulis Feby dalam unggahan terbarunya.
Seperti yang diketahui, Feby mengidap kista ovarium. Bahkan, sebelum kemoterapi, akhir Mei lalu, Febby telah melakukan operasi dan berjalan lancar.
Lantas, dalam unggahan terbarunya yang menampilkan dirinya bersama sang suami, Feby kembali curhat soal masalah rambutnya.
"Dulu aku suka bangga sama rambut sendiri. Rambutku itu sehat, kuat, dan enggak mudah rontok. Sampai akhirnya kemo menggugurkannya helai demi helai.
Aah..betapa rapuhnya manusia, sampai rambut aja bukan kuasa kita yang mengatur. Memang semuanya anugerah," tulis Feby.
Baca Juga: Dinikahi Franky Sihombing, Feby Febiola: Setiap Hari Bulan Madu!
Meski rambutnya tak lagi panjang, Feby tampak tersenyum semringah dalam foto tersebut. Dirinya dan sang suami tampak baik-baik saja.
Bahkan, melalui unggahan itu, Feby mengungkapkan hal romantis yang dilakukan suaminya hingga dirinya berterimakasih.
Pasalnya, apa yang dilakukan Franky Sihombing bak menjadi bukti bahwa dirinya selalu berada di samping Feby apapun yang terjadi.
Baca Juga: Bagikan Foto Jadul, Penampilan Feby Febiola Sukses Curi Perhatian Warganet!
"Jadilah kita sekarang ibarat dua cengkeh nastar. Yang satu sih sengaja botakin, katanya biar kompak sama istrinya. Terima kasih sayaang," pungkas Feby. (*)
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Aghnia Hilya Nizarisda |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR