NOVA.id – Sahabat NOVA ingin berbisnis, tapi tak tahu cara memasarkannya agar laris manis di dunia digital?
Coba gabung di Sispreneur.
Sispreneur adalah kelas inkubasi dari aplikasi Sisternet yang ditujukan khusus bagi perempuan pelaku usaha mikro.
Baca Juga: UMKM Bisa Dapat Bantuan Tambahan Modal Kerja dari Unilever, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi
Program kolaborasi Kemen PPPA dengan PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) ini bertekad menghubungkan perempuan pelaku usaha mikro hingga akhir 2020 dengan teknologi digital.
Ada tiga hal pokok mendasar yang diajarkan dalam kelas inkubasi Sispreneur ini.
Apa saja?
Baca Juga: Kabar Gembira! Pelaku UMKM akan Dapat Bantuan Rp2,4 Juta dari Pemerintah, Ini Syaratnya
Pertama, product ready, yaitu membangun pola pikir seorang perempuan pelaku wirausaha (womenpreneur) menyangkut pengembangan usaha secara nyata, baik dari sisi manajemen keuangan, hingga pemilihan produk.
Kedua, market ready, yaitu mendidik para perempuan pelaku usaha mikro untuk bisa memastikan kualitas produk sesuai dengan target market yang disasar.
Ketiga, digital and marketplace ready, mengajarkan para perempuan pelaku usaha mikro cara menggunakan channel promosi agar bisa lebih menjual seperti di platform media sosial dan marketplace.
Baca Juga: Selain Dihadang Pandemi, Perempuan dalam UMKM Juga Menghadapi Beberapa Tantangan Ini
Selain itu, para peserta akan dibimbing dalam berjualan melalui marketplace Bukalapak.
Lalu, produk-produk perempuan pelaku usaha mikro yang telah mengikuti program Sispreneur ini akan dipromosikan dan mendapatkan fitur push promotion.
Lau, siapa yang bisa ikut gabung Sispreneur?
Sasaran perempuan pelaku usaha mikro dalam program Sispreneur adalah 200 perempuan pelaku usaha mikro binaan lembaga masyarakat mitra Kemen PPPA, yaitu Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil (ASPPUK), Kapal Perempuan, dan Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA).
Tapi, kalaupun Sahabat NOVA baru ingin mulai berbisnis mandiri juga bisa gabung Sispreneur, kok.
Caranya?
Baca Juga: YCAB Foundation dan HSBC Indonesia Hadirkan Program Resiliency for Women & Farmer
Mudah saja, hanya butuh instal aplikasi Sisternet, daftar, dan ikuti kelas inkubasi Sispreneur untuk mendapatkan pendampingan bisnis sebagai pelaku UMKM.
“Saya yakin, UMKM di Indonesia berpotensi untuk kembali menyelamatkan pemulihan ekonomi akibat pandemi yang melanda saat ini dengan memanfaatkan akses teknologi, go-online, dan menjadi motor pertumbuhan ekonomi baru. Melalui adaptasi dengan teknologi dan pemanfaatan e-commerce, perempuan penggerak pelaku usaha mikro berpotensi menguasai pasar dan terus memperbesar kontribusi ekonomi bagi bangsa. Melalui kesempatan ini, saya perlu mengingatkan bahwa perempuan melek digital adalah sebuah keharusan” ujar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga.
Hal ini pun turut disoroti oleh Dian Siswarini, Presiden Direktur dan CEO XL Axiata.
Baca Juga: Guardian Berikan Donasi untuk Pekerja Informal dan Petugas Kesehatan
Menurutnya, teknologi digital menawarkan kesempatan kepada siapa saja untuk mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki.
Bagi para perempuan pelaku usaha mikro, teknologi digital akan memungkinkan mereka untuk menembus pasar yang lebih luas yang hampir mustahil bisa dijangkau jika tidak online.
Teknologi digital sekaligus akan mempermudah mereka melakukan promosi produk atau jasa secara lebih massif melalui kolaborasi dengan para penyedia platform e-commerce atau marketplace.
“Perempuan dan UMKM merupakan pihak-pihak yang paling terdampak secara ekonomi dan sosial selama masa pandemi Covid-19. Karena itu, program kelas inkubasi ini menjadi sangat relevan untuk kami selenggarakan saat ini agar dapat membantu di dua sisi sekaligus, yaitu sisi perempuan sebagai penggerak ekonomi keluarga dan UMKM yang dikelolanya agar bisa menopang ekonomi keluarga dan menggerakkan ekonomi di lingkungan sekitarnya,” tutur Dian Siswarini.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR