Metode ini dikembangkan pada tahun 2010 oleh tim spesialis yang dipimpin oleh Dr. Kevin Pauza untuk perawatan nyeri lumbar dan diskus servikal kronis.
Dr Kevin Pauza termotivasi untuk mengembangkan Prosedur Discseel setelah membantu ratusan pasien yang gagal untuk mengalami pemulihan setelah operasi tulang belakang.
“Seringkali orang yang menderita Penyakit Diskus Degeneratif akan diganggu oleh nyeri punggung dari satu atau lebih diskus yang sobek, yang membuat radang saraf di dalam diskus serta saraf tulang belakang yang berdekatan, menyebabkan nyeri punggung dan nyeri kaki atau nyeri leher dan lengan. Ketika diskus bocor, lama kelamaan ia bisa kehilangan hidrasi dan menjadi degenerasi.” Kata Dr Yasuyuki Nonaka yang juga merupakan rekan seprofesi Dr Kevin Pauza.
Dewasa ini pengobatan DST diyakini sebagai satu-satunya prosedur tulang belakang regeneratif yang benar-benar dapat menutup dan menyembuhkan dinding diskus tulang belakang yang sobek.
Menggunakan Fibrin biologis yang disuntikkan melalui jarum 0,8mm untuk memperbaiki diskus rusak, memungkinkan tubuh seseorang untuk mengganti sel yang rusak dengan sel-sel baru.
Pada dasarnya, tujuan Prosedur Discseel adalah agar biologik Fibrin menyegel dan memicu pertumbuhan jaringan diskus baru yang sehat dimana jaringan terkoyak, dalam upaya menghentikan diskus agar tidak bocor, dan tidak lagi meradang saraf yang menyebabkan rasa sakit dan kebas di punggung dan anggota badan.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Rilis Inclusivision Project, Honda Beri Wadah Teman Color Blind Ekspresikan Diri
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR