Nah, hal ini bisa dicapai jika kita juga menguatkan koordinasi dengan guru anak, alih-alih menggantikan perannya.
“Orangtua berkomunikasi dengan guru mengenai materi apa yang harus diberikan pada anak. Apa standar kompetensi lulusannya, apa targetnya. Terjemahkan dalam bahasa dan suasana yang berbeda di rumah masing-masing, sesuai nilai dan budaya dalam rumah,” jelas Kak Seto.
Hal ini juga disoroti oleh Yulia Indriati, direktur Keluarga Kita.
Baca Juga: Temani Anak Belajar dari Rumah, Orangtua Tak Menggantikan Guru
Terlepas dari peran yang berbeda, menurutnya orangtua dan guru tujuannya sama dan harus saling melengkapi untuk mendukung kesuksesan anak.
“Benar sekali butuh kesadaran orangtua dan guru untuk berinterinteraksi intes dan berkolaborasi dengan baik untuk pembelajaran anak di rumah. Harusnya orangtua bisa diberi ruang untuk bertanya pada guru. Sampai mana batasnya? Sampai kolaborasinya membantu anak mencapai tujuan belajar,” ujar Yulia saat diwawancara NOVA.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR