"Kalau kolektor bilang lu mesti bayar Rp20 juta minggu ini, besok Rp20 juta, Rp 20juta ya gue nggak tahu cari uang Rp5.000 perak itu dari mana," sambungnya.
Pinkan Mambo juga merasa malu jika penagih utang mendatangi rumahnya.
“Aku sedih. Debt collector datang ke rumah aku, aku malu sama satpam, tapi Tuhan aku percaya mukjizat itu di mana-mana, Tuhan tolong jangan mempermalukan aku,” ujar Pinkan Mambo.
Alih-alih membayar utang, uang untuk kebutuhan sehari-hari saja belum cukup.
"Aku mesti jualan pisang goreng cuma untung Rp5.000, Rp2.000. Recehan aku kumpulin, sedih banget," ungkap Pinkan Mambo.
Dari keuntungan sehari itu, Pinkan Mambo beli kebutuhan pokok sekaligus menyeimbangkan gizi keenam anaknya.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR