NOVA.id - Namanya cinta, pasti segala sesuatu penginnya dilakukan berdua, apalagi jika sudah berencana melanjutkan hubungannya ke jenjang lebih serius.
Sudah pasti suka duka diterjang sama-sama. Itu diakui Susan Sameh.
Saat konferensi pers virtual untuk film teranyarnya, Bucin (2020) yang akan tayang di Netflix pada 18 September 2020, Susan mengaku jika dirinya pun pernah berada di fase budak cinta alias bucin, jika sudah menjalin asmara dengan lawan jenis.
Baca Juga: Bucin Tayang 18 September, Tonton Trailernya Dulu di Sini, yuk!
Dalam hubungan terakhirnya dengan sang mantan, Fero Walandouw, juga begitu.
Saking bucinnya, Susan sampai tak bisa menilai mana yang harus ditinggalkan dan dipertahankan.
Aktris berusia 23 tahun ini bilang, “Pernah 3 tahun pacaran lalu putus. Selama itu aku berusaha bahagiakan dia, tapi dia tidak.”
Baca Juga: 4 Tipe Bucin dalam Film dan Serial Netflix, Mana yang Kamu Banget?
Setelah berjuang sedemikian rupa, di luar dugaan, tiga bulan menuju hari bahagianya, Susan dan Fero mendadak memilih mengakhiri hubungan mereka.
Tepatnya pada akhir 2019 silam. Keduanya batal melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan, padahal sudah meeting dengan pihak weeding organizer.
“Kita ini sepasang manusia yang mau dijadiin satu. Yang nikah aja masih bisa cerai, apalagi kita masih pacaran."
Baca Juga: Tidak Bucin, Isyana Sarasvati Sangat Manja: Tidak Bisa Tidur Sendiri
"Ya sudah, dia punya hak untuk pisah sama aku, aku punya hak untuk diriku. Lebih baik kita ngorbanin tiga tahun, daripada kita ngorbanin 30-40 tahun kita ke depan,” jelasnya usai putus dari Fero.
Meski masih alami kebingungan, Susan akhirnya sadar bahwa kebucinan yang dimilikinya justru bukan sesuatu yang sehat dalam hubungan.
Dia bilang, “Aku berpikir kalau hidup ini bukan hanya untuk membahagiakan dia saja. Aku dan keluarga dulu, baru dia seharusnya.”
Jadi sekarang sudah move on?
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Siti Sarah Nurhayati |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR