NOVA.id - Rumah tangga mantan pesinetron Nia Ramadhani hampir jarang diterpa gosip miring.
Tepat 10 tahun yang lalu, dirinya dinikahi oleh Ardie Bakrie, putra salah satu konglomerat Indonesia pemilik PT Lapindo Brantas dan Bakrie Group, Aburizal Bakrie.
Sejak menikah, kehidupan Nia Ramadhani menjadi dipenuhi dengan kemewahan.
Mengutip SuryaMalang.com, terungkap jika jatah uang bulanan menjadi satu dari sekian syarat yang diajukan Nia Ramadhani sebelum menikah dengan Ardi Bakrie.
Informasi soal jatah uang bulanan Nia Ramadhani itu dibagikan sendiri oleh istri Ardi Bakrie.
Meski begitu, Nia Ramadhani menjelaskan alasan dirinya kenapa meminta syarat soal rincian jatah uang bulanan kepada Ardi Bakrie.
Nia Ramadhani pun tidak peduli jika ada yang menyebut dirinya sebagai cewek matre.
Selebriti Nia Ramadhani buka suara tertait pentingnya membicarakan perihal materi kepada calon pasangan sebelum menikah.
Hal itu ternyata juga dilakukan sebelum Nia Ramadhani dipersunting oleh pengusaha Ardi Bakrie.
Melalui tayangan Nyonya Boss di kanal YouTube Trans TV Official, dikutip Selasa (29/09), Nia Ramadhani membeberkan pengalaman pernikahannya dengan Ardi Bakrie.
Selebriti 30 tahun itu secara realistis mengatakan bahwa dalam pernikahan tidak hanya butuh cinta namun juga uang.
Sebelumnya, ibu tiga anak itu sudah cukup sukses sebagai bintang sinetron sebelum dinikahi Ardi Bakrie.
"Sebelum gue menikah sama bapak (Ardi Bakrie) gue udah ada duit," tutur Nia Ramadhani.
"Sebelum menikah sama bapak, gue lagi sinetron banyak-banyaknya," lanjutnya.
Nia Ramadhani kemudian berhenti syuting setelah dinikahi Ardi Bakrie.
Baca Juga: Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Jika Ingin Punya Perut Langsing Seperti Nia Ramadhani
Padahal banyak tanggungan yang harus dibiayainya.
Oleh karena itu, ia membicarakan semua tanggungan hidupnya kepada Ardi sebelum menikah.
"Kebetulan saat itu aku punya tanggungjawab yang banyak. Gue ngebiayain nyokap gue, kakak gue, om-om gue, oma gue, banyak," ujar Nia Ramadhani.
"Kalau misal dia minta gue berhenti syuting artinya penghasilan itu akan stop."
Terus tanggung jawab yang selama ini gue hidupin akan gimana?"
"Dari situ gue kasih tahu, ini pengeluaran gue, itu ngomong di depan semuanya," terangnya.
Nia Ramadhani pun menegaskan pentingnya membicarakan materi dengan pasangan sebelum memutuskan menikah.
Sebagai pesinetron top saat itu, ia menantang pertanggungjawaban di awal sebelum dirinya diminta berhenti syuting oleh Ardi.
Ia secara transparan menunjukkan total penghasilan dan pengelurannya kepada calon suaminya kala itu.
“Lu masalah materi, masalah penghasilan segala macem, lo omongin sebelum menikah," curhat Nia.
"Karena kalau misalkan buat gue, oke lo minta gue stop syuting, dia udah pernah lihat kontrak gue juga, gue bilang penghasilan gue sebulan segini," ceritanya.
"Kalau lo suruh gue stop untuk bekerja, apakah lo sanggup untuk menggantikan ini?" tegasnya.
Namun rupanya bukan hanya beban Nia Ramadhani seorang yang mesti ditanggung.
Sebelum dipersunting pada 2010, Nia Ramadhani sudah menegaskan bahwa orang-orang yang menggantungkan hidup padanya sebelum menikah jug harus ditanggung suaminya.
Oleh Ardi Bakrie, hal itu pun disanggupi.
Baca Juga: Adu Mewah Rumah Maia Estianty di Paris dan Nia Ramadhani di Beverly Hills, Intip Potretnya yuk!
"Karena pada saat dia minta gue untuk stop untuk syuting, artinya gini, ini berarti tanggungan gue segini apakah lo sanggup? Iya gue sanggup."
"Oh ya sudah nggak apa apa."
"Tapi ada satu lagi, tanggung jawab loe bukan gue doang."
Baca Juga: Nangis Sambil Usir Temannya, Nia Ramadhani Tak Terima saat Direkam, Ada Apa?
"Gue sama nyokap gue sampai nanti dia mati itu tanggungan lo,” tegasnya.
Perihal disebut matre akan prinsip tersebut, Nia Ramadhani tak mempedulikannya.
“Itu orang-orang suka ngomongin ih matre mikirin duitnya, terserah lo," pungkas Nia Ramadhani.
Baca Juga: Bukan Soal Harta, Ternyata Hal Inilah yang Buat Nia Ramadhani Bertekuk Lutut pada Ardi Bakrie
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Surya Malang |
Penulis | : | Nadia Fairuz Ikbar |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR