NOVA.id - Nama Sandra Dewi tak pernah luput dari perhatian.
Sejak menikah dengan pengusaha Harvey Moeis, kehidupan aktris satu ini bak berubah menjadi putri kerajaan.
Namun siapa sangka, bahwa ibu dari Raphael Moeis ini ternyata sudah terbiasa mencari uang sendiri sejak kecil.
Baca Juga: Jatuh Cinta Tiap Hari dengan Harvey Moeis, Sandra Dewi: Aku Beruntung
Sandra Dewi mengaku ia selalu memiliki daftar barang yang ingin ia beli setiap tahunnya.
Untuk mendapatkan barang tersebut, Sandra memutuskan untuk mencari uang sendiri.
"Saya punya list (impian) setiap tahun dari kecil, dari saya SD kelas satu. Dari kelas 3 SD saya sudah berusaha untuk mempunyai penghasilan sendiri," ujarnya, dilansir Tribun Solo.
Baca Juga: Pacaran di Rumah Sakit, Sandra Dewi Ternyata Pernah Diputusin Harvey Moeis
Semangat juang yang tinggi ini ternyata benar adanya.
Pasalnya, Sandra Dewi mengaku ia hanya menggunakan sepeda sejak kecil hingga SMP.
Barulah di masa SMA ia ke sekolah menggunakan motor.
Baca Juga: Sudahi Hubungan Beda Keyakinan, Sandra Dewi: Tuhan Tidak akan Berkhianat
"Kalau ngomongin sepeda, aku naik sepeda ke mana-mana dari SD sampe SMP, pas SMA naik motor," tulisnya di sebuah unggahan Instagram.
Dalam foto itu, istri Harvey Moeis ini nampak sedang meng-endorse sebuah merek sepeda.
Ia tampil sporty dengan jaket olahraga motif dengan warna dasar merah muda.
Baca Juga: Trauma Putrinya Gagal Nikah, Ayah Sandra Dewi Sempat Tak Restui Hubungan dengan Harvey Moeis
Pujian pun dilontarkan oleh salah seorang sahabat Sandra Dewi yakni Artika Sari Devi.
Istri musisi Baim ini memang berasal dari daerah yang sama dengan Sandra yaitu Bangka Belitung.
"Primadona St. Yosef nih, jangan macem2," tulisnya.
St. Yosef sendiri merupakan nama SMA tempat Sandra Dewi dulu mengenyam pendidikan.
Baca Juga: Trauma Putrinya Gagal Nikah, Ayah Sandra Dewi Sempat Tak Restui Hubungan dengan Harvey Moeis
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Instagram,Tribun Solo |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR