NOVA.id - Nama Jessica Iskandar saat ini memang sedang menjadi perhatian publik.
Hal tersebut lantaran soal asmaranya dengan Richard Kyle yang sedikit rumit.
Kini keduanya pun dikabarkan telah mengakhiri hubungan mereka.
Baca Juga: Tubuh Tetap Langsing Walau Telah Punya Anak, Jessica Iskandar Santap Ini untuk Sarapan Pagi
Sejak kejadian itu Jessica Iskandar diketahui memutuskan untuk pindah dan menetap di Bali.
Kehidupan Jedar di Bali rupanya membuat sang sahabat, Nia Ramadhani penasaran.
Seperti yang dikutip dari Bangkapos.com, Nia Ramadhani menghampiri Jedar di Bali, Jessica Iskandar langsung memeluk erat sang sahabat.
Saat memeluk Nia Ramadhani, terdengar suara menangis sesenggukan dari Jedar.
Kemudian Nia Ramadhani pun mengelus rambut Jessica Iskandar dan memintanya untuk pulang kembali ke Jakarta, namun malah ditolak.
"Sendirian di sini, ngapaian sih, kenapa nggak pulang aja?" tanya Nia Ramadhani.
Baca Juga: Curhat Pilu Jessica Iskandar, Sebut Tetap Bertahan Meski Telah Disakiti Berkali-kali
"Enggak bisa," jawab Jedar.
Untuk menghilangkan air matanya, Jedar sempat izin untuk pergi toilet, Nia Ramadhani pun memberikan sindiran
"Entar nangis lagi di toilet gak keluar-keluar lagi," sindir Nia Ramadhani.
Mendengar sindiran Nia Ramadhani, Jedar hanya tersenyum.
Lantas, setelah dari toilet, Nia Ramadhani bertanya alasan Jedar kabur ke Bali pasca putus dari Richard Kyle.
"Heboh lho lu kabur ke Bali. Lu heboh di Jakarta gara-gara kabur ke Bali. Terus nanti abis dari Bali lu mau kabur ke mana lagi?"
Baca Juga: Jessica Iskandar Panen Hujatan di Media Sosial Pasca Layangkan Ciuman pada El Barack
"Ngapain kabur ke Bali? Syuting segala macam ampe ditinggal," cecar Nia Ramadhani.
"Emang iya heboh? Kan border udah dibuka," jawab Jedar.
Setelah itu, Nia Ramadhani menyindir soal kebucinan Jessica Iskandar pada Richard Kyle yang tayang di TV.
Baca Juga: Bahas Perselingkuhan di Instagram, Jessica Iskandar: Hal Paling Menjijikkan
"Mungkin harusnya tuh ada program bucin sampai mati. Harusnya tuh kamu," ujar Nia Ramadhani.
"Udah ada bucin banget malah, aku malah," jawab Jedar santai.
"Karena kebucinannya bucin banget," tambahnya.
Lantas, Nia Ramadhani menyingggung soal pencerahan yang harusnya diperoleh Jessica Iskabdar untuk lepas dari bayang-bayang Richard Kyle.
"Sekarang ini saatnya proses perjalanan pencerahan," tegas Jedar menimpali.
Meski begitu, Jedar mengaku tak ingin cepat-cepat untuk move on dari Richard Kyle.
Baca Juga: Cium Bibir El Barack di Kolam Renang, Jessica Iskandar Panen Hujatan Netizen
Ibunda El Barack ini blak-blakan ingin menikmati dulu rasa sakit dan perih yang ditorehkan oleh Richard Kyle.
"Makanya aku nggak minta ke Tuhan cepetin dong. Nikmatin aja dulu sakit-sakitnya, perih-perihnya, lha aku jadi curhat deh. Pokoknya nikmatin aja dulu prosesnya," ungkap Jedar.
Kemudian, Nia Ramadhani menyinggung soal tangisan Jedar di Instagram Story tak lama setelah putus dari Richard Kyle.
"Tiba-tiba di Insta Story, nangis hiks hiks divideoin itu apa?" tanya Nia Ramadhani.
Meski begitu, Jedar membantah bahwa tangisannya itu untuk Richard Kyle.
"Enggak, itu sebenarnya aku lagi terharu aja. Lagi eksperimen ah cobain ah nangis air mata asin nggak sih," ujar Jedar.
Baca Juga: Sudah Dua Bulan Tinggal di Bali, Jessica Iskandar Tiba-Tiba Ungkap Ingin Pensiun Jadi Artis, Kenapa?
"Bohong," timpal Nia Ramadhani tak percaya.
"Selama ini aku gak pernah ngerasain, karena aku jarang nangis kan?" imbuh Jessica Iskandar.
"Sekali ngerasain, oh ternyata air mata itu asin ya," tambahnya.
Baca Juga: Ngaku Lebih Bahagia Sejak Tinggal di Bali, Jessica Iskandar Pilih Berhenti Jadi Artis?
"Sama kayak air laut?" tanya Nia Rmadhani.
"Iya sih, tapi air laut lebih asin 50 persen. Kalau air mata gak terlalu asin" jawab Jedar.
"Kalau hidup?" tanya Nia Ramadhani memancing Jedar.
"Hidup, manis asem asin," jawab Jedar.
"Sekarang?" cecar Nia Ramadhani.
"Sekarang lagi manis. Dimanis-manisin aja dah, hehe," pungkas Jedar.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Nadia Fairuz Ikbar |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR