NOVA.id – Air susu ibu atau ASI merupakabln nutrisi utama yang terbaik untuk bayi.
Manfaatnya begitu beragam, sehingga ASI pun bisa didonorkan bagi yang membutuhkan.
Meski demikian, kita harus melakukan pemeriksaan yang ketat sebelum mendonorkan ASI untuk mencegah penularan penyakit.
Menurut penjelasan dr.Elizabeth Yohmi, Sp.A, dilansir dari Kompas.com, penularan penyakit yang bisa melalui ASI antara lain hepatitis B dan C, HIV, Cytomegalovirus (CMV) dari keluarga virus herpes, herpes simpleks, rubela, dan juga bakteri.
Baca Juga: 5 Minuman Ini Dipercaya Bisa Melancarkan ASI, Yuk Dicoba!
Sementara itu, di media sosial biasanya pencari donor dan penerima donasi ASI biasanya hanya mencantumkan jenis kelamin bayi, usia, agama, dan juga pola makan pendonor ASI.
"Idealnya ASI dari donor sudah melalui pemeriksaan, baik screening lisan dan tulisan, pemeriksaan laboratorium, bahkan harus dipasteurisasi dan dikultur, sebelum diberikan pada bayi," kata dokter yang menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia ini.
Proses penapisan (screening) untuk menjadi donor ASI dibagi menjadi dua langkah prosedur, pertama donor (pemberi) ASI akan menjawab pertanyaan tertulis tentang riwayat kesehatan secara detail.
Baca Juga: Catat, Ini 6 Poin Penting Beri Makanan Pendamping ASI dari Ahlinya
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR