“Menyambut Hari Anak Internasional tahun ini, murid-murid SWA berhasil meraih pencapaian yang luar biasa. Kami terus berusaha untuk menggali beragam potensi yang dimiliki para murid karena mereka adalah harapan masa depan," kata Deddy Djaja Ria, General Manager SWA dalam keterangannya.
Dalam pengajarannya, Deddy mengatakan, SWA mengacu pada konsep Bloom Taksonomi.
Itu artinya SWA menerapkan kegiatan pengajaran kompleks dengan penerapan metode analisis-evaluasi-mencipta, lebih menyeluruh dari pengajaran dasar yang berupa hafalan dan pemahaman.
Baca Juga: 6 Poin Utama dari Mendikbud Nadiem Makarim Soal Sekolah Tatap Muka yang Dibuka Kembali
Selain itu, sekolah SWA menerapkan sistem pendidikan holistik yang seimbang.
Enam aspek yang perlu dikembangkan secara seimbang dalam pendidikan anak, yaitu kognitif dan intelegensi, fisik, teknologi dan artistik, lingkungan dan komunitas, spiritual dan moral, serta afektif.
Hal menarik lainnya, sekolah SWA juga mengambil langkah ekstra dalam memastikan potensi dan perkembangan anak tergali secara maksimal melalui program khusus bernama Personal and Social Development (SEL).
View this post on Instagram
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR