NOVA.id - Melakukan aktivtias olahraga diyakani dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, olahraga juga meningkatkan kualitas hidup. Sebab, dengan berolahraga otak akan terpacu untuk memperoduksi hormon endorfin yang sering disebut hormon bahagia.
Melansir dari CNN, Kamis (26/11/2020), Direktur Jendral WHO dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus merekomendasikan olahraga selama 150 menit atau 2,5 jam setiap minggunya.
“ Aktif secara fisik sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan. Aktivitas ini juga dapat memperpanjang umur. Kita semua harus bergerak setiap hari tetapi dengan aman dan kreatif mengingat saat ini masih terkendala pandemi Covid-19," ujarnya.
Meski demikian, selama pandemi belum berakhir ada rekomendasi pula mengenai jenis, intensitas, dan durasi olahraga.
Olahraga dianjurkan tidak dilakukan dengan intensitas berat karena saat tubuh memerlukan pemulihan dari aktivitas tersebut, daya tahan tubuh rentan menurun. Dengan begitu, infeksi penyakit malah bisa terjadi.
Baca Juga: Pulih dari Covid-19, 4 Artis Ini Bagikan Rahasia Kesembuhannya
Seseorang dapat memulai olahraga dari yang paling ringan sampai meningkatkan frekuensi, intensitas, dan durasi dari waktu ke waktu. Alternatif lain, melakukan olahraga untuk memperkuat massa otot. Berikut rekomendasi lengkapnya.
Olahraga untuk anak-anak dan remaja
Sementara itu, WHO merekomendasikan, anak-anak hingga remaja berusia 17 tahun membutuhkan setidaknya 60 menit waktu untuk berolahraga setiap harinya.
Menurut rekomendasi tersebut, jenis olahraga yang harus dilakukan anak-anak hingga remaja yakni aerobik, seperti jogging atau bersepeda. Aktivitas yang memperkuat otot dan tulang juga diperlukan.
Menilik sikap anak-anak yang cenderung bosan dengan enggan untuk berolahraga, orangtua dapat membujuknya dengan istilah "pergi main". Sebab, umumnya anak-anak atau remaja selalu melaporkan gemar melakukan aktivitas fisik untuk bertemu teman, bersenang-senang, dan belajar sesuatu yang baru.
Baca Juga: Memahami Cara Kerja Vaksin dan Mengapa Penting di Tengah Pandemi
Melansir dari Kompas.com (29/11/2020), peneliti utama psikiatri di University College London, Joseph Hayes, mengungkapkan, jika orangtua mampu mendorong anak-anak untuk berolahraga dengan mempertimbangkan kesehatan mental mereka, mungkin lebih efektif, ketimbang menjelaskan dampak kesehatan fisik kepada anak-anak.
"Aktivitas yang menyenangkan dan tidak kompetitif dapat membantu anak-anak mengembangkan kepercayaan diri, kemampuan, dan kesenangan," ujar Direktur Medis Kesehatan Anak di Children's Healthcare of Atlanta, Dr Stephanie Walsh
Olahraga untuk orang dewasa
Sementara itu, olahraga yang dapat dilakukan orang dewasa berusia hingga 64 tahun adalah latihan aerobik berat per minggu.
Adapun jenis olahraga ini dapat mengurangi risiko kematian dini, penyakit jantung, hipertensi, kanker, dan diabetes tipe 2.
Baca Juga: Lakukan Olahraga Ini untuk Halau Kecemasan di Masa Pandemi Covid-19
Durasi berolahraga yang direkomendasikan setidaknya selama 150 menit sampai 300 menit, atau minimal 75 menit hingga 150 menit untuk kegiatan olahraga berat.
Untuk lanjut usia (lansia) di atas 65 tahun, setidaknya melakukan 150-300 menit latihan intensitas sedang atau 75 atau 150 menit latihan aerobik berat dalam satu minggu.
Latihan yang memperkuat semua otot harus dilakukan setidaknya dua kali seminggu. Untuk lansia, bimbingan diperlukan karena mereka harus memprioritaskan latihan keseimbangan dan kekuatan selama beberapa hari dalam seminggu.
Hal ini dapat membantu mencegah jatuh dan cedera, serta penurunan kesehatan dan kekuatan tulang.
Imbauan bagi wanita hamil dan nifas
Ternyata aktif bergerak selama dan setelah kehamilan juga bermanfaat bagi ibu dan bayi. Aktivitas ini dapat menurunkan risiko diabetes gestasional, komplikasi persalinan, dan depresi pasca persalinan.
Baca Juga: Sebentar Lagi Siap, Ilmuwan Meyakini Vaksin Covid-19 Aman
Sebuah laporan menyebutkan, jika wanita hamil dan pasca-persalinan tidak memiliki kondisi atau komplikasi yang mendasarinya, maka mereka harus melakukan minimal 150 menit kegiatan aerobik dan penguatan sedang tiap minggunya.
Peregangan bisa bermanfaat dan menenangkan. Yang perlu diperhatikan, wanita hamil harus memastikan bahwa mereka terhidrasi cukup, menghindari aktivitas berisiko secara fisik, dan mewaspadai terhadap gejala yang menyebabkan pusing, kontraksi yang menyakitkan atau pendarahan.
Pedoman untuk orang dengan kondisi kronis
Direktur Eksekutif Asosiasi Kebijakan dan Praktik Kesehatan Masyarakat untuk AS, Regina Davis mengungkapkan, beberapa orang dengan kondisi kronis memiliki tantangan dalam melakukan beberapa jenis dan jumlah aktivitas fisik.
Mereka juga diimbau untuk menghindari aktivitas fisik secara bersamaan karena adanya kekhawatiran mengenai risiko penyakit.
Orang dengan kondisi kronis harus melakukan setidaknya 150-300 menit aerobik sedang per minggu atau setidaknya 75 hingga 150 menit aerobik berat setiap minggu.
Beberapa kali dalam seminggu, mereka harus melakukan latihan penguatan dan keseimbangan untuk meningkatkan kemampuan mereka agar berfungsi dengan baik dan mencegah jatuh.
Bagi orang dengan kondisi penyakit kronis, berolahraga dapat mengurangi risiko kematian dini, perkembangan penyakit, dan kualitas hidup yang buruk.
Olahraga bagi penyandang disabilitas
Menurut dokter anak atau spesialis disabilitas, pedoman WHO untuk anak-anak disabilitas disamakan dengan anak tanpa disabilitas.
Baca Juga: Cek Sekarang! Ini Cara Mendapat Token Listrik Gratis Bulan Desember dari PLN
Namun, hal itu juga mempertimbangkan antara manfaat dan risikonya. Olahraga atau melakukan aktivitas gerak dapat bermanfaat, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi yang mengganggu fungsi kognitif, seperti hiperaktif.
Hal yang sama berlaku bagi penyandang disabilitas dewasa. Pedoman berolahraga untuk orang dewasa juga berlaku untuk orang dewasa penyandang disabilitas. Bagi penyandang disabilitas dewasa, aktivitas gerak atau berolahraga dapat meningkatkan fungsi fisik dan kognitif, kekuatan dan kualitas hidup.
Bagi Sahabat NOVA yang berencana meluangkan waktu untuk berolahraga di luar ruangan, sebaiknya tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan menerapkan 3M, menggunakan masker saat berada di kerumunan, menjaga jarak, dan mencuci tangan menggunakan sabun.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Catat, Ini Jenis Olahraga yang Direkomendasikan WHO Selama Pandemi Virus Corona"
Source | : | Kompas.com,CNN |
Penulis | : | Nana Triana |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR