Di samping itu, pendampingan dan pengasuhan bagi anak selama Belajar di Rumah (BdR) juga menimbulkan beban ganda, khususnya bagi perempuan sebagai ibu yang juga bekerja.
Tingkat stres yang tinggi akibat kesulitan saat pandemi COVID-19, juga berpotensi melahirkan kekerasan berbasis gender (KBG) terhadap perempuan.
Sejak digaungkan kegiatan BdR di banyak daerah, dilaporkan sejak 14 Maret - 22 April 2020 terdapat 105 kasus kekerasan terhadap perempuan, dari angka ini terdapat 106 korban yang 67 diantaranya mengalami KDRT (Data SIMFONI PPA, 2020).
Baca Juga: Jaga Kewarasan di Tengah Pandemi, Begini Tips agar Tetap Happy
Sementara itu, Data UNIFEM 2020 menunjukkan bahwa ada kenaikan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di banyak negara sampai 30-50 persen selama pandemi ini.
PHK, KDRT, stres mendampingi anak, dan situasi lainnya yang terjadi saat pandemi terkadang membuat perempuan terutama ibu merasa kelelahan secara fisik maupun secara mental.
Sehingga, banyak perempuan menginginkan dirinya dihargai dan dibantu selama masa pandemi ini.
Baca Juga: Ibu, Perhatikan 5 Hal Ini agar Anak Bisa Fokus Saat Sekolah Online
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR