"Mereka masuk ke dalam ekosistem digital, satu di antaranya adalah dengan memanfaatkan transaksi digital," katanya.
Pada gelaran bincang-bincang bertajuk "Peluang dan Tantangan Bisnis UMKM dalam Menghadapi Era Pembayaran Digital" tersebut, Teten juga mengapresiasi kehadiran QuickQRIS, yang menurutnya mampu menyokong ekosistem digital serta mendukung program BI melalui fitur rekapitulasi transaksi bagi para pelaku UMKM. "Pembayaran digital adalah gerbang ke inklusi keuangan. Dan melalui aplikasi QuickQRIS ini bukan hanya memudahkan dari sisi transaksi tapi hingga pembukuan," ujarnya.
"Saya mengajak rekan-rekan dari QuickQRIS dan seluruh peserta literasi keuangan digital untuk terus mendukung perkembangan UMKM agar menjadi juara di level nasional dan kompetitif secara global," Teten, menjelaskan.
Baca Juga: 6 Cara Menyiapkan Dana Darurat Menurut Financial Planner untuk Tips Pintar Atur Uang
Sejak akhir November 2020, QuickQRIS telah diunduh oleh belasan ribu pengguna pvia Google PlayStore tanpa biaya alias gratis.
Tingginya minat para pelaku usaha terhadap QuickQRIS diharapkan dapat membantu BI dalam mendorong penggunaan QRIS sebagai alat bayar non-tunai.
“Tujuan dari digitalisasi adalah memudahkan. Semakin mudah, semakin pula banyak manfaat yang didapat. Oleh karenanya, di era pembayaran digital ini kami berkomitmen membantu memudahkan para pelaku usaha pengguna QRIS dalam merekap transaksi secara real time melalui QuickQRIS,” pungkas Rafik.
Baca Juga: Jadi Salah Satu Orang Terkaya di Dunia, Begini Cara Warren Buffett dalam Pintar Atur Uang
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR