NOVA.id - Siapa yang tak kenal dengan Mark Sungkar?
Mantan aktor lawas sekaligus ayah dari Zaskia Sungkar dan Shireen Sungkar.
Namanya masih eksis hingga kini meski telah lama vakum dari dunia hiburan tanah air.
Seperti yang diketahui, bercerai dari Fanny Bauty pada 2010 silam, Mark Sungkar melepas masa dudanya dengan menikahi Santi Asoka Mala.
Keduanya menikah pada 6 September 2014 silam.
Pada awalnya, pernikahan Mark Sungkar ini cukup menghebohkan karena menikah dengan gadis yang 45 tahun lebih muda darinya.
Saat menikah, Mark Sungkar berusia 66 tahun, sedangkan Santi baru berumur 21 tahun.
Meski perbedaan usia mereka cukup jauh nyatanya rumah tangga Mark dan Santi justru tak pernah dihinggai gosip tak sedap.
Sebaliknya, rumah tangga mereka justru adem ayem dan bahkan harmonis dengan anak-anak serta mantan istri Mark.
Meski perbedaan usia mereka cukup jauh nyatanya rumah tangga Mark dan Santi justru tak pernah dihinggapi gosip tak sedap.
Sebaliknya, rumah tangga mereka justru adem ayem dan bahkan harmonis dengan anak-anak serta mantan istri Mark.
Kini usia pernikahan mereka kini telah memasuki 6 tahun lamanya.
Perbedaan usia 45 tahun tak membuat Santi dan Mark Sungkar tak menjadi penghalang untuk cinta dua insan itu.
Walaupun hingga kini belum dikaruniai momongan, Santi terlihat selalu bahagia menjadi ibu sambung bagi 3 anak Mark Sungkar.
Kini kelihatan bahagia, tak banyak yang tahu jika di awal pernikahannya bersama dengan Mark Sungkar, nyatanya Santi sempat merasa minder.
Saking mindernya Santi Asoka Mala sempat ingin pulang ke rumah orang tuanya.
Ia juga sempat mengungkapkan kesulitan yang dirasakannya menjadi istri dari Mark Sungkar.
Diceritakannya pada saat melewati bulan Ramadhan pertama sebagai istri, Santi merasa sangat sulit dan berkeinginan pulang ke rumah orangtuanya saja.
"Jd inget cerita waktu pertama kali puasa setelah nikah, rasanya pengen tinggal aja di rumah orang tua, kalo sahur semua udah disediain tinggal makan, nonton tv, shalat terus tidur", tulis Santi.
Bahkan sebagai istri yang seharusnya membangunkan sang suami, kali ini justru Santilah yang dibangunkan oleh sang suami.
Cara Mark Sungkar untuk membangunkan sang istri juga terbilang cukup unik loh, yaitu dengan mengajaknya shalat tahajud bersama.
Lihat postingan ini di Instagram
Namun karena masih terbilang muda, Santi pun tak mengindahkan ajakan sang suami dan memilih untuk tidur lagi.
"Pas punya suami, boro2 aku bangunin suami yg ada aku kebangun gara2 suara suami kenceng banget pas Takbiratul ihram shalat tahajud (emang sengaja si maksud suami biar istrinya bangun juga buat shalat tahajud) tp emg kepala batu istrinya malah tiduran aja di kasur baru deh nyiapin makanan, selesai makan aku nyalain tv suami bilang "sayang tolong kecilin volumenya ya saya mau ngaji" halus bgt mintanya tp bikin aku mikir dan malu", tutur Santi lagi.
Bukan hanya itu, Santi juga mengaku bahwa menikah dengan Mark Sungkar membuatnya merasa seperti kembali di masa sekolah.
Pasalnya secara tiba-tiba, mark Sungkar akan menanyakan hafalan surat sang istri, sehingga rasanya seperti mendapat ujian mendadak di sekolah.
"Selesai shalat shubuh niat aku mu langsung tidur karena pas dzikir aja udh nguap mulu (ceuk urang sunda mah nundutan) eh tiba2 suami bilang "Sebagai suami, saya mau tau hafalan surat istri saya seberapa banyak" rasanya yg ngantuk bgt itu ilang berubah jd degdegan udh kaya lg sekolah ujian tiba2 dan seketika surat2 yg tdnya hafal jadi buyar karena grogi", lanjut Santi.
Di awal pernikahannya, tak dipungkiri Santi juga merasakan kaget menikah dengan sosok suami yang istimewa seperti Mark Sungkar.
Namun lambat laun, Santi mulai bisa menerima bahkan bersyukur memiliki suami yang tetap sabar mendidiknya.
"Dulu si mikirnya kok punya suami gini amat ya. tp sekarang kalo inget aku yg dulu malah malu sendiri, ko aku gitu amat. MaaSyaa Allah bapak @marksungkar ini sabar bgt didik istrinya", tutupnya.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Sripoku.com |
Penulis | : | Nadia Fairuz Ikbar |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR