Sekretaris Omar Niode Foundation, Terzian Ayuba Niode menuturkan sistem pangan berkontribusi besar terhadap krisis iklim yang sedang berlangsung di bumi.
Sistem pangan saat ini menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati dan menyebabkan sepertiga dari semua emisi gas rumah kaca penyebab krisis iklim.
“Terlebih dengan terjadinya Pandemi COVID-19 semakin membuktikan adanya kebutuhan mendesak untuk mengubah sistem pangan dunia, karena pandemi sekarang terjadi akibat menularnya penyakit dari hewan ke manusia (zoonosis),” tutur Terzian.
Baca Juga: 3 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Membeli Ulekan, Dari Warna Hingga Beratnya
Untuk itu, menurut Terzian, makanan perlu diubah guna masa depan yang sehat bagi manusia maupun Planet Bumi.
“Idealnya dengan mengurangi konsumsi daging serta makanan yang diproses, untuk kemudian mengarah ke makanan yang lebih berbasis nabati,” kata Terzian.
Selain itu menurut Terzian, diperlukan Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan (Sustainable Consumption & Production) oleh semua pemangku kepentingan secara global termasuk konsumen dan produsen, dengan perubahan secara terpadu dan sistematis.
Baca Juga: Bukan Cuma Enak Dimakan, Kentang Punya Sederet Fungsi Tak Terduga yang Bermanfaat pada Masakan
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR