NOVA.id - Semua orang pastinya ingin hidup sehat dan terhindar dari gangguan penyakit, terutama penyakit kanker.
Duh, mendengarnya saja sudah buat bergidik ngeri.
Bagaimana tidak, kanker dikenal sebagai salah satu penyakit paling mematikan di dunia.
Baca Juga: Jangan Keburu Panik, Benjolan di Payudara Ternyata Tak Selalu Kanker
Bagi perempuan, tingginya kasus kanker payudara dan serviks jadi bahaya yang selalu mengintai.
Namun sayangnya, banyak pasien yang baru mendapatkan pengobatan saat sudah berada pada stadium lanjut.
Kok, bisa demikian?
Baca Juga: Ini Cara Efektif Menjadi Caregiver untuk Penderita Kanker Payudara
Hal ini karena kurangnya kesadaran akan pentingnya pencegahan dan deteksi dini untuk mencegah kanker.
Ya, banyak orang yang baru pergi ke dokter kalau sudah mengalami keluhan sakit yang terus-menerus.
Tentu ini menjadi tidak benar untuk dilakukan.
Baca Juga: Pentingnya Imunisasi HPV di Masa Pandemi Corona untuk Mencegah Kanker Serviks
Apalagi mengingat pada stadium awal, kanker tidak meninbulkan gejala, sehingga screening rutin menjadi penting untuk dilakukan agar gejala tak menumpuk dan tak datang saat stadium sudah lanjut.
“Tumor di payudara yang masih kecil sekali seperti kacang hijau, dia tidak akan mengganggu sekitarnya dulu. Karena itulah kalau kita tidak memeriksakan diri secara rutin, kita bisa kecolongan. Kalau sudah sampai sakit, sudah dapat diraba di berbagai tempat, dan sebagainya. Itu stadiumnya sudah lebih tinggi. Itulah gunanya kita lakukan deteksi dini,” ujar Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD- KHOM, FACP., Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia.
Nah, jika bicara mengenai kanker payudara dan serviks, sebenarnya ada berbagai upaya pencegahan dini yang dapat dilakukan untuk mendeteksi keberadaan kanker di dalam tubuh.
Baca Juga: Celana Dalam Bisa Sebabkan Kanker Serviks? Ini 7 Tips Sehat Jaga Organ Intim
Deteksi dini untuk kanker payudara adalah dengan melakukan SADARI (PerikSA PayuDAra SendiRI) rutin setiap hari.
Kita bisa melakukan SADARI saat mandi, misalnya.
Kita juga disarankan melakukan USG setiap 6 bulan sekali dan mamografi setiap 1 sampai 1.5 tahun sekali.
Baca Juga: Tanpa Harus ke Dokter, Kita Bisa Tahu Terkena Kanker Payudara Hanya dengan Lakukan Ini
Sementara untuk deteksi dini kanker serviks, Sahabat NOVA bisa melakukan pemeriksaan pap smear dan HPV test (pemeriksaan virus HPV, virus penyebab kanker serviks).
Melakukan kombinasi pemeriksaan keduanya diklaim akan semakin baik dan efektif.
Lebih baik lagi jika sebelumnya kita telah melakukan vaksinasi HPV.
Baca Juga: Penyakit Berbahaya Mengintai Payudara Kita, Cegah dengan 5 Langkah Ini!
View this post on Instagram
Melihat fenomena ini, dan demi mendukung perempuan Indonesia bebas kanker, rumah sakit Eka Hospital pun turut berkomitmen untuk memberikan edukasi mengenai kanker.
Hal ini diwujudkan melalui webinar "Between Women and Cancer" yang berkolaborasi dengan Yayasan Kanker Indonesia dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia.
“Melalui webinar ini, kami berharap kepedulian terhadap kanker dapat semakin meningkat dan masyarakat bisa mendapatkan informasi yang tepat, mulai dari langkah pencegahan hingga pengobatannya,” ujar Erwin Suyanto, Head of Marketing Corporate Eka Hospital.
Baca Juga: Hindari Makanan dan Minuman Ini Jika Tak Ingin Kena Kanker Payudara
Selain itu, di samping webinar, Eka Hospital juga tetap fokus untuk memberikan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat.
“Kami mengajak masyarakat untuk selalu menerapkan gaya hidup sehat serta rutin melakukan pengecekan kesehatan agar berbagai penyakit dapat terdeteksi sedini mungkin. Deteksi dan penanganan yang tepat dari dokter yang berkompeten akan mempermudah proses penyembuhan,” tutup Erwin.
Jadi, mulai sekarang jangan lagi mengabaikan pencegahan dan deteksi dini kanker ya Sahabat NOVA.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR