Penelitian ini dilakukan oleh tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Virginia.
Penulis studi Asisten Profesor Alban Gaultier mengatakan, perawatan yang tersedia untuk menghilangkan gejala depresi tidak begitu baik, karena mereka memberi banyak efek samping.
Jadi, penting untuk mencari pengobatan alternatif lain yang efektif.
Untuk penelitian tersebut, para peneliti mengekspos tikus pada tingkat stres yang lebih tinggi hingga mulai menunjukkan gejala depresi.
Kemudian para peneliti melakukan perbandingan tingkat bakteri sebelum dan sesudah.
Mereka menemukan hubungan yang jelas antara tingkat bakteri usus dan kesehatan mental.
Baca Juga: Buka-bukaan, Raffi Ahmad Bongkar Rahasia di Masa Lalu yang Ternyata Tak Diketahui Nagita Slavina
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR