Selamatkan Penrajin
Studio Dapur ini bermula saat Mega datang ke Singaparna, Tasikmalaya pada 2016 lalu.
Di situ, dia melihat kondisi mengkhawatirkan dari perajin anyaman dan kebun bambu. Dari ceritanya, kebun bambu di sana sudah banyak dijadikan pemukiman.
“Padahal bambu bisa memberikan menghasilkan oksigen. Dan, saya lihat, perajin ini bisa memanfaatkan bambu lebih bermanfaat. Cuma ya, saya mikir gimana bisa jualan,” ujar Mega.
Baca Juga: Festival Pilih Lokal Aja: Ini 3 Penyebab Utama yang Membuat Bisnis Kita Berhenti di Tengah Jalan
Berbekal modal Rp12 juta, Mega merombak desain anyaman bambu lebih berkualitas dan modern.
Proses pembuatan anyaman di Studio Dapur juga bisa memakan waktu sampai dua minggu. Sebab, rupanya untuk mengeluarkan warna bambu yang cerah butuh waktu lama.
“Kebetulan penrajin bisa pakai teknik laminasi pigura jadinya membuat produk lebih modern. Modal awal gitu untuk bikin produk, terus menggaji perajin. Karena kan, selama ini upah perajin belum baik,” jelasnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR