Menurut Kiki, pada prinsipnya, pemberian hadiah dapat dilakukan berdasarkan kondisi finansial orangtua dan keistimewaan situasi/perilaku anak.
Jadi tidak boleh terlalu sering juga.
“Kalau terlalu sering, ada kemungkinan sang anak akan terkondisikan dan akibatnya hanya mau berperilaku baik bila ia mengetahui ada imbalannya.”
Baca Juga: Penjelasan Ilmiah Mengapa Ayah Lebih Perhatian pada Anak Perempuan Dibanding Anak Laki-lakinya
“Oleh karena itu, sebaiknya pemberian hadiah tidak dibiasakan, namun dapat dilakukan pada momen-momen tertentu,” papar lulusan the University of Queensland di Brisbane, Australia (2004) yang melanjutkan pendidikan S2-nya di Universitas Indonesia ini.
Sebenarnya, kunci dari menanamkan perilaku baik pada anak terletak pada kemampuan orangtua mengomunikasikan dampak dari suatu perilaku dan pemahaman anak.
Kalau anak sudah memahaminya, tanpa perlu dipuji-puji atau dikasih hadiah, anak sudah termotivasi sendiri, kok, untuk menjadi anak yang baik.
Baca Juga: Stop Marahi Anak di Tempat Umum! Ini 4 Dampak Buruk yang akan Terjadi
Nah, lebih baik mendidik anak menjadi baik tanpa harus diiming-imingi hadiah, bukan?(*)
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
KOMENTAR