Meski lebih fleksibel, sayangnya risiko bisnis tak bisa kita pilih.
Kalau kita tak rajin dan tidak memberikan usaha yang keras, maka bisa rugi besar dan gulung tikar.
Makanya dalam berbisnis harus ada kelanjutan dan komitmen di samping menyisihkan uang untuk modal, seperti memikirkan strategi pasar dan persaingan.
“Boleh dibilang risiko di bisnis itu lebih tinggi dibanding risiko investasi yang biasa. Karena kalau investasi yang biasa, kan, lebih terukur risikonya dan kita bisa pilih. Kalau kita tidak siap, belum bisa intens berarti tidak usah (bisnis), pilih investasi saja. Tapi kalau benar-benar berniat mau punya bisnis, ya mari dimulai. Siapa tahu jadi langkah pertama yang baik,” pungkas Tejasari.
Jadi pilih mana, nih, Sahabat NOVA?
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR