Kami juga terus mendorong program CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety and Environment), 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, dan 3T (testing, tracing, and treatment) yang menjadi bagian tidak terpisahkan dalam pariwisata kita,” ujarnya.
Menparekraf Sandiaga Uno menyampaikan, perayaan Idulfitri juga memberikan makna agar senantiasa meningkatkan rasa kebersamaan dalam menghadapi tantangan dan persoalan kehidupan umat manusia.
Di antaranya menghadapi penyebaran Covid-19 yang harus dilakukan dengan tekad bersama.
“Sudah dua kali perayaan idulfitri dilakukan di tengah pandemi Covid-19, lebaran kita rayakan di rumah. Mungkin, ada banyak orang pada saat lebaran tidak ditemani keluarga atau putra-putri mereka,” ujarnya.
Baca Juga: Tidak Semua Vaksin AstraZeneca Dihentikan, Ini Penjelasannya
Namun, lanjut Sandiaga, rasa rindu kepada keluarga dan sanak saudara di tengah perayaan Idulfitri dapat sedikit terobati dengan adanya platform digital untuk dapat berkomunikasi.
“Rasa rindu kepada handai taulan juga bisa sedikit terobati dengan cara mengirimkan hampers sebagai produk ekonomi kreatif ke kampung halaman. Kami kemarin meluncurkan program #gakmudikdibikinasik, ada banyak pelaku UMKM yang berpartisipasi seperti makanan kering, kuliner, fesyen, kriya dan produk ekraf lainnya. Yang dikemas dan ditata dalam keranjang yang menarik serta diberi hiasan dan disubsidi ongkirnya. Ini merupakan langkah adaptasi di tengah pandemi,” katanya.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR