NOVA.id - Putri Diana, ibu dari Pangeran William dan Pangeran Harry mengalami kecelakaan pada 1997 silam.
Kala itu, Diana dan Pangeran Charles telah bercerai. Bahkan, Diana sudah memiliki kekasih baru.
Namun jauh sebelum kecelakaan tersebut terjadi, media asal Inggris, BBC sempat melakukan wawancara khusus dengan putri kerajaan yang dicintai seluruh dunia itu.
Baca Juga: Pangeran Philip Meninggal Dunia, Ini 8 Potret Kebersamaannya dengan Ratu Elizabeth II
Dalam acara bertajuk Panaroma yang tayang tahun 1995, Diana membeberkan detil pernikahannya dengan Charles yang menghebohkan.
Dilaporkan lebih dari 20 juta orang menonton wawancara eksklusif yang dibawakan jurnalis BBC, Martin Bashir.
Sayangnya, wawancara tersebut belakangan terbukti dilatarbelakangi kebohongan.
Baca Juga: Reality Show Berbahasa Inggris Ini Paling Banyak Ditonton Sepanjang 2021
Melansir CNBC, adik Putri Diana, Charles Spencer, meminta BBC untuk melakukan investigasi karena merasa telah ditipu oleh Martin Bashir.
Investigasi tersebut dilangsungkan sejak akhir tahun 2020 lalu.
Kini, BBC merilis hasil yang menunjukkan bahwa Martin Bashir memalsukan dokumen untuk memperoleh kepercayaan anggota keluarga Spencer (keluarga Diana).
Baca Juga: Rekomendasi Serial Drama Inggris yang Bikin Kamu Betah Nonton
Usai mendapat kepercayaan Earl Spencer, Martin kemudian minta diperkenalkan pada Putri Diana. Dari situlah wawancara eksklusif Panorama itu bisa terjadi.
Mendengar hasil investigasi tersebut, Pangeran William dan Harry blak-blakan mengungkapkan kekecewaannya.
William mengaku wawancara tersebut telah membuat ibunya merasa makin terisolasi dan ketakutan setelah berpisah dari Charles.
Hubungan Diana dan Charles, menurut William, juga makin memburuk.
Baca Juga: Kerajaan Inggris Tak Seindah Bayangannya, Meghan Markle: Saya Tak Tidak Ingin Hidup Lagi
View this post on Instagram
Dalam kesempatan berbeda, Harry menyebut wawancara tersebut memiliki dampak yang akhirnya menyebabkan Diana meninggal dunia.
"Untuk pihak-pihak yang sudah bertanggungjawab, terima kasih. Ini merupakan langkah pertama untuk keadilan dan kebenaran."
"Namun yang masih memprihatinkan adalah praktik ini masih terjadi hingga sekarang," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, istri Harry, Meghan Markle juga menjadi korban kebrutalan media Inggris karena warna kulitnya.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | CNBC |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR