Hal-hal yang mempengaruhi otot kembali ke bentuk semula itu, antara lain adalah aktivitas otot, usia seseorang, serta kebiasaan lainnya, misal seseorang yang sangat ekspresif rautnya.
Tindakan botox dilakukan dengan cara disuntikkan di bagian tubuh yang ingin dikoreksi, dengan jumlah tertentu sesuai kebutuhan.
Botox tidak hanya diperlukan untuk koreksi bentuk wajah, akan tetapi ada fungsi lain yang dapat diatasi dengan terapi botox, misalnya untuk mengatasi keringat berlebih misalnya pada kulit kepala, bagian ketiak dan lipatan paha, keringat berlebih pada telapak kaki sehingga mencegah tumbuhnya jamur, juga dapat mengatasi terjadinya migrain, serta nyeri pada tumit karena menggunakan sepatu hak tinggi.
Baca Juga: Alami Keringat Berlebih, Chrissy Teigen Lakukan Suntik Botox di Ketiak
Kendati dapat mengoreksi bentuk wajah sesuai kebutuhan, kita juga perlu mewaspadai efek samping yang timbul, akibat dari tindakan botox.
Oleh karena itu, tindakan botox harus dilakukan oleh dokter yang sudah berpengalaman dan ahli dalam mengerjakan botox.
“Sebelum menjalankan prosedur, pasien pun sudah harus mengetahui dengan pasti efek samping yang nantinya mungkin saja muncul, sehingga di sini kami perlu melakukan edukasi dan pemberian informasi secara jelas,” jelasnya.
Baca Juga: Demi Tampil Muda Bak Seusia Fadel Islami, Muzdalifah Rela Suntik Botox, Hasilnya Instan?
Sesuai etika kedokteran, pada saat melakukan tindakan itu, harus ada prosedur yang dinamakan inform concern.
Reaksi yang umum atau biasa terjadi setelah botox seperti sakit kepala yang berlangsung 3 hari atau kurang.
Selain itu ada juga pasien yang kadang tubuhnya meriang atau demam, yang dapat diatasi dengan obat-obatan ringan.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR