NOVA.id - Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan sebuah sinetron berjudul Suara Hati Istri yang tayang di stasiun televisi swasta.
Dalam sinetron tersebut diceritakan Pak Tirta, diperankan oleh Panji Saputra yang berusia 39 tahun, memiliki 3 orang istri.
Istri termuda adalah Zahra, diperankan oleh Lea Ciarachel yang masih berusia 15 tahun.
Baca Juga: Ngefans Berat, Michelle Ziudith Sampai Shock Bertemu Ariel NOAH
Selain perbedaan umur yang terpaut jauh, Pak Tirta dan Zahra juga melakukan adegan yang cukup intim.
Warganet menilai sinetron tersebut tak layak ditayangkan apalagi saat anak kecil masih bisa menoton.
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pun diminta untuk segera mengusut sinetron tersebut.
Dan pada Rabu (02/06) kemarin, KPI sudah bertemu dengan pihak televisi swasta.
KPI telah memberikan sejumlah masukkan dan mendengar penjelasan pihak Indosiar terkait sinetron Suara Hati Istri.
Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Mulyo Hadi Purnomo mengatakan, pemeran Zahra di sinetron Suara Hati Istri diganti.
Baca Juga: Arya Saloka Tak Lepas Cincin Kawin Ikatan Cinta, Ini Reaksi Putri Anne
"Indosiar menerima semua masukan dan akan segera mengganti pemeran dalam 3 episode mendatang pada sinetron tersebut," ujarnya, dilansir dari Kompas.com.
Selain itu, pihak stasiun tv juga berjanji akan memakai aktris dan aktor di atas usia 18 tahun untuk memerankan tokoh yang sudah menikah.
KPI pun meminta pihak televisi lebih bijak mengatur jam tayang.
Baca Juga: Tajir Melintir, Amanda Manopo Bagikan Uang Segepok ke Kru Sinetron
View this post on Instagram
Untuk sanksi bagi stasiun tv swasta tersebut, KPI belum memutuskan.
Sebab, hal itu masih harus dirapatkan dalam sidang pleno KPI.
"Kalau kemungkinan sanksi masih akan dirapatkan dalam pleno KPI," tandas Mulyo.
Baca Juga: Puasa Pertama di Lokasi Syuting, Yasmin Napper Suka Menyendiri
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR