Kumbang Curculionid dari Sub Famili Rhynchophorinae ini menggigit bagian titik tumbuh (pangkal pucuk) tanaman muda hingga tanaman yang telah berproduksi di lapangan, sehingga menyebabkan tajuk patah dan terkulai.
Selain itu, terlihat lendir berwarna merah kecoklatan pada lubang bekas gigitan hama.
Berbeda halnya dengan Elaeidobius kamerunicus yang termasuk dalam sub family Delominae.
Baca Juga: Pemerintah akan Kenakan Pajak Pertambahan Nilai untuk Sembako
Kumbang penyerbuk ini diintroduksi dari Afrika pada tahun 1983 (Yue et al., 2015).
Kumbang ini tidak menyebabkan kerusakan pada tanaman budidaya, melainkan berperan sebagai polinator yang justru dapat meningkatkan produksi tanaman.
Kehidupan kumbang ini bergantung pada bunga jantan kelapa sawit.
Pada saat E. kamerunicus berada di bunga jantan dan merayap pada spikelet, butiran polen yang melekat pada tubuhnya akan jatuh pada stigma disaat E. kamerunicus mengunjungi bunga betina untuk mengambil nektar.
Baca Juga: Pesanan BTS Meal Membludak Hingga Gerai Ditutup Satpol PP, Begini Penjelasan dari McDonald’s
View this post on Instagram
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR