NOVA.id – IRN sebagai program pemberian dana bantuan riset kembali diluncurkan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) untuk periode 2021/2022.
Program ini diberikan kepada mahasiswa Strata 1 (S1) yang tengah melakukan penelitian sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikannya.
Pada periode ini, IRN mengangkat tema “Penelitian Milenial Pangan Fungsional Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal pada Era Pandemi COVID-19”.
Baca Juga: Penerima Beasiswa Girls in Tech Bagikan Perjalanan Beasiswa Mereka
Di tengah pandemi covid-19 ini, dukungan IRN dalam membantu mahasiswa tetap dilaksanakan dan sosialisasi program akan dilakukan secara daring.
Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Axton Salim mengatakan, “Kontribusi semua pihak sangat diperlukan termasuk kontribusi nyata para millenial dengan ide-ide segarnya dalam menggali dan mengembangkan potensi pangan lokal.”
“Oleh karena itu IRN, memberikan bantuan dana penelitian khususnya di bidang pangan fungsional yang bermanfaat untuk meningkatkan gizi dan kesehatan sesuai dengan tren pangan yang sedang berkembang saat ini,” jelasnya.
Baca Juga: Ikatan Pemulung Indonesia dan Le Minerale Berikan Beasiswa untuk 100 Anak Pemulung
“Besar harapan saya agar para mahasiswa dapat mengembangkan penelitian yang inovatif dengan memanfaatkan sumber hayati dan kearifan lokal Indonesia.”
Menurut Ketua Tim Pakar Program IRN, Prof. Dr. Ir. Purwiyatno Hariyadi, MSc, kekayaan sumber pangan Indonesia sangat beragam dan diyakini banyak yang mempunyai khasiat tertentu bagi kesehatan.
Sebut saja misalnya tempe, kunyit, jahe, daun kelor, dan minyak kayu putih yang mengandung bioaktif berkhasiat.
Baca Juga: Selamat! 18 Perempuan Terima Beasiswa Girls In Tech Indonesia
Pada masa pandemi, sumber pangan lokal tersebut justru mendunia karena memberikan dampak pada peningkatan daya tahan tubuh melawan covid-19.
Penelitian pangan, gizi dan kesehatan terbaru menunjukkan bahwa pangan mempunyai fungsi lain, selain fungsi gizi, yaitu memberikan khasiat menjaga kesehatan atau bahkan meningkatkan kesehatan.
Hal ini disebabkan karena adanya kandungan senyawa atau komponen tertentu selain gizi yang mempunyai khasiat tertentu bagi kesehatan.
Baca Juga: Komunitas Ibu Punya Mimpi, Beri Beasiswa Gratis untuk Anggota
“Melalui program ini, IRN memberikan kesempatan kepada mahasiswa S1 untuk menggali, mengidentifikasi, membudidayakan dan memasarkan berbagai kekayaan lokal yang penting dan berharga sebagai pangan fungsional. Inilah tantangan sekaligus peluang yang kami berikan kepada mahasiswa,” ujarnya.
Program IRN yang merupakan program Corporate Social Responsibility Indofood pilar Building Human Capital, terbuka bagi mahasiswa S1 yang tengah menyelesaikan tugas akhirnya dan berasal dari berbagai jurusan.
Objek penelitian adalah sumber daya alam hayati yang berasal dari produk pertanian, pekebunan, kehutanan, perikanan, kelautan, perternakan dan air lokal.
Baca Juga: Ingin Melanjutkan Studi Master ke Jepang? Raih Beasiswa Ajinomoto, Ini Caranya
Adapun cakupan bidang penelitian ini meliputi agro teknologi (budidaya), teknologi proses dan pengolahan, gizi dan kesehatan masyarakat, serta bidang sosial, budaya, ekonomi, dan pemasaran.
Untuk mendapatkan dana penelitian, mahasiswa harus mendaftarkan proposal penelitiannya melalui website www.indofoodrisetnugraha.com atau dengan mengirimkan email ke indofoodrisetnugraha@indofood.co.id mulai Mei hingga 31 Juli 2021.
Syarat lainnya adalah jangka waktu penelitian paling lama 1 (satu) tahun, menyertakan riwayat hidup lengkap mahasiswa dan dosen pembimbing serta penelitian dilakukan di Indonesia.
Baca Juga: Dukung Pendidikan Indonesia, SGM Eksplor dan Lazada Bagikan Donasi Beasiswa Beasiswa Generasi Maju
View this post on Instagram
Proses berikutnya adalah seleksi administratif dan seleksi substansi yang dilakukan secara daring. Pengumuman penerima dana IRN akan dilakukan pada September 2021.
Di akhir program, Tim Pakar IRN akan memilih 3 orang peneliti sebagai The Best Researcher.
Penerima dana IRN juga mendapatkan pendampingan selama penelitian dari Tim Pakar IRN, yang terdiri atas para pakar berbagai bidang.
Sejak pertama diluncurkan di tahun 2006, Program IRN telah menerima sekitar 5.300 proposal dan mendanai lebih dari 860 penelitian mahasiswa.
“Kami percaya penelitian yang berkualitas membuka kesempatan yang tidak terbatas. Meski di tengah pandemi, kami berharap mahasiswa yang bergabung dalam program IRN akan berhasil menciptakan riset-riset unggul dengan berbasis potensi dan kearifan lokal yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia, daya saing bangsa serta pada akhirnya dapat mendukung kemandirian pangan dan gizi nasional,” ujar Axton Salim.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR