“Kita banyak belajar dari berbagai komunitas di negara lain. Di Philipina misalnya, komunitas kanker payudara di sana berhasil memasukkan persetujuan dari parlemen bahwa pelayanan kanker payudara menjadi prioritas pemerintah,” lanjutnya.
Sebaliknya, kata Linda, komunitas di negara lain pun banyak belajar dari Indonesia.
Misalnya, mereka belajar dari YKPI bagaimana memanfaatkan organisasi perempuan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia yaitu BKOW (Badan Kerjasama Organisasi Wanita) tingkat provinsi.
Baca Juga: Waspada jika 3 Perubahan Ini Terjadi pada Payudara, Segera Cek ke Dokter
Kemudian tingkat kabupaten/kota ada GOW (Gabungan Organisasi Wanita).
Selain itu, mobil mamografi milik YKPI sebagai sarana deteksi dini, adalah satu-satunya atau pertama di ASEAN yang menjadi contoh dan banyak diikuti negara lain.
Mewakili Ketua Indonesian Women Imaging Society (IWIS) dr. Kardinah SpRad(K), menambahkan, deteksi dini dimulai dari SADANIS yang bisa dilakukan sendiri oleh semua individu.
Jika ditemukan benjolan, bisa mendatangi Puskesmas atau fasilitas kesehatan yang sudah dilengkapi USG atau mamograf, perkembangan saat ini sudah ada 3D atau automated breast USG di beberapa rumah sakit.
Baca Juga: Inilah Beberapa Cara untuk Lakukan Pencegahan Dini Terhadap Kanker
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR