NOVA.id - Kisah mengharukan Suleyman Dilbirliği dan Ayla kembali jadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial.
Selama beberapa hari, kedua nama ini bahkan trending dan berkali-kali dibahas warganet.
Padahal kisah mereka yang tertuang dalam film Alya: The Daughter of War sudah hadir dan dirilis sejak 2017 silam.
Namun, film asal Turki ini kembali melejit dan menghayutkan perasaan siapa saja yang menontonnya.
Baca Juga: Lama Menghilang, Pemeran Farel dalam Sinetron Heart Series Lepas Masa Lajang
Bahkan beberapa warganet mengaku tetap menangis setelah menonton filmnya. Mereka berharap kisah ini tidaklah nyata.
Sayangnya jalan cerita Suleyman dan Ayla memang sesuai kejadian aslinya.
Film yang sudah bisa ditonton di Netflix ini benar-benar diangkat dari kisah nyata Suleyman, seorang Tentara Turki yang bertemu Ayla dan diasuhnya saat ikut Perang Korea pada 1950-an silam.
Kala itu Suleyman yang baru berusia 24 tahun dan jabatannya Sersan, dia diberi mandat untuk ikut membantu peperangan di wilayah Korea bersama 5.089 Tentara Turki lainnya.
Baca Juga: Boyong Dwayne Johnson hingga Ryan Reynolds, Film Ini akan Hadir di Netflix
Namun, di tengah peperangan Suleyman malah bertemu anak kecil yang telah kehilangan ayah-ibunya, dan dia beri nama Ayla.
Selama di Korea, sambil berperang Suleyman terus menjaga Ayla.
Hingga keduanya semakin dekat, layaknya seorang ayah dan anak kandung. Bahkan Ayla memanggilnya Baba (panggilan Ayah dalam bahasa Turki).
Awalnya, mereka terkendala bahasa. Namun, semua itu tak membuat rasa sayang Suleyman berkurang. Justru seiring berjalannya waktu, keduanya semakin lengket saja.
Baca Juga: Bukan Amanda Manopo, Artis Ini Ungkap Pengalamannya Saat Beradegan Mesra dengan Arya Saloka
Suleyman benar-benar memberikan gambaran nyata, bahwa cinta tulus itu benar adanya. Dia juga seakan berhasil mematahkan stigma bahwa darah lebih kental dari pada air.
Sebab, meski tak ada hubungan darah, Ayla tetap dicintainya tanpa syarat apa pun.
Perpisahan dan Pertemuan
Sayangnya, setelah 1,5 tahun di sana dan menyelesaikan masa tugasnya, Suleyman harus kembali ke tanah kelahirannya.
Dia tak bisa membawa Ayla. Sekuat apa pun Suleyman mencoba, peraturan pemerintah tak bisa dilanggar. Apalagi kedatangannya ke Korea membawa nama baik negaranya.
Baca Juga: Nonton Film Horor Tenyata Bisa Turunkan Berat Badan, Ini Penjelasannya
Suleyman dan Ayla sama-sama menangis. Suleyman harus merelakan Ayla ke panti asuhan khusus anak-anak korban perang, dan Ayla tak ingin berpisah dengan “ayahnya”.
Lantas, dengan penuh keyakinan, Suleyman mengucap janji bahwa dia akan segera menjemput Ayla lagi.
Suasana ini membuat bulu kuduk berdiri, dan banjir air mata. Terbayang betapa hancurnya hati Suleyman dan Ayla saat itu.
Terlebih, setelah kembali ke Turki, Suleyman tak bisa serta merta kembali ke Korea.
Baca Juga: Review Film Behind Her Eyes, Kisah Perselingkuhan Seribu Misteri
Lantas, bermodalkan potret dirinya dengan Ayla, dia melakukan berbagai upaya. Namun, semuanya hanya menemui jalan buntu, sebab Suleyman tak mengetahui nama Korea Ayla.
Singkat cerita, setelah 40 tahun berselang, Suleyman masih gigih mencari Ayla. Dia masih teringat janjinya. Hingga akhirnya kesempatan itu datang juga.
Tahun 2010, pertemuan mengharukan antara Suleyman dan Ayla terjadi.
Setelah puluhan tahun mencari, akhirnya Suleyman bertemu dengan anak pertamanya. Keduanya tak canggung mencurahkan rasa rindu yang sudah tertahan lama.
Baca Juga: Temani Anak Nonton Film Dewasa, Yuni Shara Kena Semprot KPAI
Lihat postingan ini di Instagram
Bahkan, Suleyman tetap menganggap Ayla sebagai gadis kecilnya.
Lantas, di kehidupan nyata mereka, Suleyman yang sudah memenuhi janjinya pada Ayla meninggal dunia di usia 91 tahun, setelah filmnya dirampungkan pada tahun 2017 silam.
Beberapa jam setelahnya, sang istri, Nimet Dilbirliği mengikutinya. Ayla menemani keduanya hingga akhir hayat mereka.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Siti Sarah Nurhayati |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR