“Dari perlomban itu saya dapat juara satu, (juara) favorit. Semua membuat saya ingin terus belajar,” tambah Rita.
Menurut Rita, dia memulai karier profesionalnya di bidang seni sejak usia 5 tahun. Waktu itu dia merasa sudah dikenalkan dengan dunia kerja.
Rita cerita, “Jadi sebelum sekolah saya didandanin nenek, terus menari dan menyanyi, lalu dibayar sama nenek-kakek Rp1.500 dan dikumpulkan untuk masuk sekolah.”
Baca Juga: Profil Windy Cantika, Peraih Medali Pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo
Bagi Rita, momen itu mengajarkan dia bahwa keringat yang dihasilkannya saat menari dan menyanyi itu dihargai.
Bahkan ketika dia manggung di lingkungan sekitar dapat honor Rp1.500. Namun, masa-masa mulai beranjak remaja Rita mengalami momen pahit.
Tahun 1995, ayahnya di-PHK, lalu ibunya juga nyaris tak pernah manggung lagi. Saat itu keluarganya benarbenar mengalami kesulitan ekonomi.
Baca Juga: Sama-Sama dari Keluarga Politisi, Ini Kisah Cinta Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR