Kami juga memilih untuk mendekat ke area residensial dibandingkan pusat perbelanjaan agar bisa lebih mudah dijangkau pelanggan yang kini lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.”
Tahun ini, Mangkokku berencana menambah sekitar 35 gerai di di pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.
Mangkokku juga melakukan adaptasi harga agar tetap terjangkau bagi masyarakat umum serta memperketat protokol kesehatan di setiap gerai, mulai dari disinfektan rutin, penggunaan alat pelindung, pemesanan dan pembayaran digital (touchless and cashless technology), serta penerapan wajib vaksin bagi setiap karyawan Mangkokku.
Baca Juga: Lokasi Favorit untuk Foreplay di Rumah Sebelum Berhubungan Intim
Inovasi produk, operasional, dan pemasaran
"Di kondisi penuh tantangan seperti ini, salah satu kunci kesuksesan dalam industri kuliner adalah inovasi agar tetap relevan dan sesuai dengan zaman serta minat konsumen.
Kami berkomitmen untuk terus mengeksplorasi masakan bercita rasa khas Nusantara dengan sajian yang lebih kontemporer namun tetap pas di lidah masyarakat Indonesia,” ujar Chef Arnold Poernomo, salah satu pendiri dan juga penanggung jawab research and development Mangkokku.
“Kami optimis bahwa Indonesia tak akan kehabisan bahan untuk dieksplorasi menjadi sebuah karya masakan yang unik untuk dihidangkan. Sejak awal, Mangkokku tidak ingin bersandar pada 'hype factor' sesaat. Kami ingin menyediakan pilihan makanan yang bisa dikonsumsi sehari-hari dan terus-menerus.”
Tahun ini, misalnya, Mangkokku telah mengembangkan varian produk beku (frozen food) dan menu lauk tanpa nasi untuk menjawab kebutuhan konsumen yang kini lebih sering berada di rumah.
Produk beku juga ini diharapkan dapat menjangkau konsumen dari luar daerah yang belum terjangkau oleh gerai Mangkokku.
Baca Juga: Olivia Jensen Dilaporkan ke Polisi Usai Lempar Bendera Merah Putih
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR