NOVA.id - Vaksin Sinovac merupakan salah satu jenis vaksin Covid-19 yang banyak digunakan di Indonesia.
Sejak awal, vaksin Covid-19 ini sudah menuai pro kontra dari masyarakat terkait uji klinis yang kala itu belum terbukti.
Namun kini Sinovac terbukti aman digunakan pada jutaan masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Setelah Kena Covid-19, Berapa Lama Anosmia Bisa Sembuh? Ini Jawabannya
Sayangnya, belakangan ini beredar informasi yang menyebut antibodi yang terbentuk setelah divaksin Sinovac hanya bertahan 6 bulan.
Ini artinya, masyarakat nanti membutuhkan vaksin booster atau vaksin dosis ketiga untuk perlindungan melawan Covid-19.
Benarkah demikian?
Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Ibu Menyusui jika Positif Covid-19?
Ketua Tim Uji Klinis Nasional Vaksin Covid-19 Kusnandi Rusmil membenarkan bahwa antibodi dalam tubuh yang dihasilkan Sinovac menurun setelah 6 bulan menerima vaksin dosis kedua.
Kendati demikian, setiap orang yang sudah melakukan vaksin Covid-19 Sinovac dua dosis sudah memiliki antibodi yang tinggi untuk melawan virus corona.
"Tapi setiap orang yang sudah divaksin akan membentuk antibodi yang tinggi bila kontak dengan virus Covid," katanya, dilansir dari Kompas.com.
Baca Juga: Siswa yang Belum Vaksin Covid-19 Bisa Ikut Sekolah Tatap Muka
Penurunan jumlah antibodi ini tidak perlu dikhawatirkan selama tidak ada infeksi virus atau belum divaksin ulang.
Pasalnya, kekebalan tubuh tetap bisa terjaga karena adanya yang namanya sel memori di dalam tubuh manusia.
Vaksin Sinovac bisa menginduksi terbentuknya sel T alias sel memori yang akan memicu pembentukan antibodi dalam kadar yang tinggi jika terinfeksi Covid-19 lagi.
Baca Juga: Kelompok Disabilitas Jadi Sasaran Vaksin Covid-19 Tahap Berikutnya
View this post on Instagram
Sel ini, tambahnya, bisa mengingat bentuk dari virus tersebut sehingga ketika terinfeksi akan cepat memicu tubuh untuk membentuk antibodi.
Jumlah antibodi yang terbentuk bahkan bisa jauh lebih tinggi hingga tiga kali lipatnya.
Karena alasan ini, vaksin Covid-19 dosis ketiga untuk masyarakat non tenaga kesehatan belum dibutuhkan.
Baca Juga: 1,5 Juta Vaksin Pfizer Sudah Sampai di Indonesia, Ini Sasarannya
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR