Nova.ID – Pada Juni 2021, Kudus menjadi salah satu daerah di Jawa Tengah yang menyedot perhatian publik. Hal ini disebabkan oleh lonjakan kasus Covid-19 hingga 30 kali lipat dalam waktu sepekan.
Bupati Kabupaten Kudus H M Hartopo mengatakan, lonjakan kasus tersebut dipicu oleh mobilitas masyarakat yang tinggi dalam rangka menjalankan tradisi hari raya.
“Sekarang situasi kasus Covid-19 di Kudus sudah sangat menurun dengan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2,” ujar Hartopo dalam keterangan tertulis yang diterima Nova.id, Rabu (1/9/2021).
Terkait menurunnya tren Covid-19 di Kudus, Pemkab Kudus memberlakukan beberapa upaya pengendalian, di antaranya penguatan testing, tracing, dan treatment (3T) serta menyediakan isolasi terpusat di wilayah kabupaten dan desa agar tidak terjadi klaster keluarga.
Selain itu, Pemkab Kudus juga mengaktifkan sistem kolaborasi jogo tonggo atau menjaga tetangga dengan melibatkan relawan, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan karang taruna.
Baca Juga: Ini Alasan Vaksin Covid-19 Ketiga Hanya untuk Tenaga Kesehatan
“Pada sistem jogo tonggo, kami mengupayakan yang sehat membantu yang sakit, yang kaya membantu yang miskin. Selain itu, kami selalu melakukan update data mulai dari zonasi terkecil, yaitu tingkat RT. Dengan demikian, kami bisa saling memantau dan bila ada masalah segera tertangani,” papar Hartopo.
Tak hanya itu, demi melindungi tenaga kesehatan (nakes) dan masyarakat Pemkab Kudus juga melakukan percepatan vaksinasi.
Untuk mempercepat distribusi vaksin Covid-19, Pemkab Kudus bersinergi dengan pihak swasta, aparat, dan masyarakat.
“Saat ini, cakupan vaksinasi di Kudus adalah 24 persen untuk dosis pertama dan 20 persen untuk dosis lengkap. Upaya akselerasi percepatan vaksinasi ini masih berlangsung di berbagai daerah di Kabupaten Kudus,” ungkap Hartopo.
Lebih dari itu, beberapa upaya peningkatan cakupan vaksinasi di antaranya adalah menyediakan fasilitas pelayanan vaksinasi massal, keliling, terapung, hingga dari rumah ke rumah.
Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menjelaskan bahwa pada saat lonjakan kasus, 100 persen tenaga kesehatan (nakes) di Kudus telah divaksinasi.
Penulis | : | Imalay Naomi Lasono |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR